Ahok: Di Jakarta Tak Ada yang Mengemis Sekadar Cari Makan

Senin, 28 Maret 2016 22:05 WIB

Mantan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian menyambut kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam acara pisah sambut Kapolda Metro Jaya di Balai Pertemuan, Polda Metro Jaya, Jakarta, 21 Maret 2016. Tito menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menggantikan Komjen Pol Saud Usman Nasution. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai tidak ada orang yang benar-benar mengemis untuk mencari sesuap nasi di Jakarta. Bahkan, kalau terbukti pengemis tersebut memang hanya sekedar mengisi perut kosong, Ahok bersedia memelihara mereka.

"Masalahnya kan nanti (uang hasil mengemis) dimanfaatkan oleh orangtuanya buat HP (handphone), pulsa, nongkrong di mal, ini kan kurang ajar. Kalau cuma mau makan, di Jakarta enggak ada yang mengemis makan sebetulnya," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 28 Maret 2016.

Menurut Ahok, Pemerintah DKI Jakarta telah menyusun Peraturan Daerah yang mengatur tentang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Namun karena belum ada mekanisme pemantauan yang memadai, banyak penyandang masalah kesejahteraan yang keluar masuk panti sosial. Yang bisa dilakukan oleh Pemprov DKI saat ini, kata dia, adalah mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis atau pengamen karena kamera pengintai belum seluruhnya terpasang.

Masalah ini makin pelik karena, kata Ahok, selama ini ada pegawai harian lepas (PHL) yang memanfaatkan masalah sosial ini untuk kepentingan pribadi. Dia menduga ada tawar-menawar antara petugas dan penyandang masalah kesejahteraan di jalanan yang memanfaatkan kondisi di lapangan. Akibatnya masalah sosial ini tak kunjung terselesaikan.

"Ini kan sistem lama, kami ingin perbaiki semuanya, termasuk PPSU (pekerja penanganan prasarana dan sarana umum), PKWT (perjanjian kerja waktu tertentu), ada pasukan biru, dan hijau. Kami lagi lihat, memperbaiki yang soal sosial," kata dia. Ahok berjanji akan memecat petugas yang ikut mengeksploitasi pengamen dan pengemis di Jakarta. "Kalau ada orang kami yang main-main di lapangan, saya pecat. Tapi kalau tidak ada yang partisipasi, tidak ada orang (yang lapor) ya susah," kata dia.

Sementara itu, bagi pengamat atau aktivis yang mengatakan ingin bantu anak jalanan, Ahok menyarankan agar mereka tidak usah membantu secara langsung. Mereka dianjurkan untuk memberikan daftar nama orang yang hendak dibantu. Nantinya, kata Ahok, Pemprov akan mengurusnya.

Karena kompleksnya masalah sosial ini, Ahok yakin solusinya tak cukup dengan sekadar razia 24 jam. Yang dibutuhkan, kata dia, adalah membuang mental menerima setoran dari PMKS yang membandel.

Mental semacam ini, kata dia, juga kerap ditemukan di kalangan petugas lalu lintas yang membiarkan angkutan umum yang berhenti sembarangan untuk mencari penumpang. Meski diancam dicabut trayeknya, supir angkot tetap berani melanggar trayek lantaran ada beberapa petugas yang menerima "uang setoran".

Sedangkan untuk anak-anak korban eksploitasi, Ahok berencana membangun panti atau rumah pendidikan anak. Tahun ini, Ahok akan membangun rumah seperti pesantren, yaitu Yayasan Pondok Karya Pembangunan. Rumah tersebut bisa menampung lebih dari dua ribu anak terlantar. "Kami ingin anak-anak mesti sekolah. Kalau enggak kan susah," tutur Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

2 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

2 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

2 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

3 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

4 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

4 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

6 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

6 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya