Serapan Anggaran DKI Jakarta Dinilai Tidak Optimal

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 14 April 2016 05:39 WIB

(ki-ka) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik dan Ketua Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Triwisaksana memperlihatkan surat penerimaan pelaporan dari KPK terkait hasil audit anggaran DKI tahun 2014, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Triwisaksana menilai, serapan anggaran pembangunan DKI Jakarta 2015 tak maksimal. Karena itu, dewan akan mengevaluasi dan memberi masukan kepada pemerintah sebagai pertimbangan penggunaan anggaran tahun ini.

"Nanti kami bahas per komisi, lalu disimpulkan oleh Badan Anggaran," kata Triwisaksana alias Sani di Kompleks Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 13 April 2016.

Evaluasi tersebut dilakukan setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyerahkan laporan pertanggungjawaban kinerja gubernur selama 2015. Laporan ini adalah bentuk keterbukaan informasi publik. Selanjutnya, dewan akan menyampaikan hasil evaluasi pada 29 April 2016.

Basuki memaparkan realisasi pendapatan DKI Jakarta tahun anggaran 2015, yaitu Rp 44,21 triliun. Jumlah ini terdiri atas pendapatan asli daerah senilai Rp 33,69 triliun, dana perimbangan Rp 5,88 triliun, dan pendapatan lain yang sah Rp 4,63 triliun.

Sedangkan belanja daerah yang terealisasi ialah Rp 43,04 triliun atau 72,11 persen. "Karena ada efisiensi, pengetatan proses pengadaan barang dan jasa, serta kegiatan yang tak dapat direalisasikan," kata Ahok. Salah satu kegiatan yang dimaksud adalah pembebasan lahan karena ketidaksesuaian harga antara pemilik tanah dan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan pembiayaan yang terealisasi untuk penyertaan modal sebelas badan usaha milik daerah Rp 5,45 triliun atau 89,63 persen dari rencana Rp 6,08 triliun.

Sani mengakui pemerintah banyak membangun infrastruktur lewat penyertaan modal daerah. Namun ia menyayangkan cara pemerintah mengesampingkan hak asasi manusia dalam pembangunannya. "Banyak penggusuran yang sangat terburu-buru, ada kekurangan dari sisi HAM," ucapnya. Menurut Sani, warga menerima pembangunan asalkan pemerintah adil dengan menyediakan rumah susun yang sesuai dan dekat dari wilayah asal.

Anggota Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, mengatakan pembangunan yang selama ini berlangsung lebih banyak dilakukan oleh BUMD. "Buktinya, jalan di Jakarta tak bertambah. Yang tampak selama ini dikerjakan oleh BUMD," tuturnya.

Sementara itu, pembangunan 2016 akan terpengaruh oleh tahun sebelumnya. Sebab, pendapatan tahun lalu terlalu rendah. "Artinya, di 2016, harus kerja keras dan jangan berharap terlalu tinggi," kata Prabowo.

PUTRI ADITYO

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya