Saat Anak Korban Penggusuran Curhat ke Komnas Anak  

Reporter

Rabu, 20 April 2016 07:42 WIB

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait pada Selasa, 19 April 2016, mengunjungi korban penggusuran Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Dia datang bersama komisioner dan pengurus Komnas Anak lain.

Saat tiba di dekat jembatan dan dermaga nelayan, dia disambut puluhan anak-anak korban penggusuran. Suasana mendadak haru saat anak korban penggusuran, Rahmatia, berbicara di depan pengurus Komnas Anak. Murid kelas VI Sekolah Dasar Negeri Pinangsia ini mengeluh sulit berkonsentrasi belajar.

Ia pun berharap bisa kembali tinggal di tanah bekas rumahnya itu. "Semoga rumah kami kembali, supaya bisa main bareng," ujarnya di lokasi penggusuran sekitar Pasar Ikan Luar Batang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa.

Baca Juga: FEATURE: Yang Tersisa dari Pasar Ikan Luar Batang

Sena Surya Delima turut menyampaikan keluh kesahnya kepada Arist. "Kan, sekolahnya di sini. Masak, kami mau bolak-balik (rumah susun)," ucapnya. Anak-anak lain menimpali, "Betul."

Sena juga mengaku sulit belajar. Selain itu, ia meminta pemerintah mengganti rugi ongkos membangun rumah yang dikeluarkan orang tuanya. Sebab, menurut dia, ayahnya bersusah payah mengumpulkan uang untuk membangun tempat tinggal mereka yang dirobohkan pada Senin, 11 April, 2016.

"Seharusnya pemerintah menjaga kami, bukan menggusur," tutur murid kelas IV Sekolah Dasar Negeri Penjaringan 01 Pagi ini.

Arist menyikapi aspirasi anak-anak itu dengan bijak. "Saya tidak berjanji apa-apa," katanya. "Keluhan ini akan kami bawa untuk mencari solusi, jalan keluar yang terbaik. Saya ingin berbuat demi anak-anakku."

"Saya selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak prihatin melihat kondisi anak-anakku dan ingin berbuat sesuatu."

Simak: Pasar Ikan Digusur, Warga Menatapi Hidupnya yang Dihancurkan


Arist menambahkan, apa pun kebijakan pembangunan yang direncanakan pemerintah tetap harus mempertimbangkan hak anak, terutama tiga hal: hak untuk sekolah dengan nyaman, tempat tinggal, dan kesehatan terjamin. "Anak-anak tidak boleh tidak punya tempat, harus punya tempat yang layak," ucapnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur permukiman di sekitar Pasar Ikan Luar Batang, Senin, 11 April 2016. Tak cuma warga dan nelayan yang tergusur, para pedagang Pasar Ikan juga kehilangan mata pencahariannya.

REZKI ALVIONITASARI




Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

22 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

23 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

31 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

33 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

42 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

44 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

46 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

46 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

46 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya