NURI DIMUTILASI: Kisah Dua Cinta Berbuah Nestapa

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 22 April 2016 00:13 WIB

Petugas kepolisian menunjukan foto korban mutilasi wanita cantik yang sedang hamil di Cikupa, Tangerang, Banten, 18 April 2016. Pada Rabu (13/04) lalu, polisi mengungkap kasus mutilasi pada wanita cantik yang tengah hamil enam bulan di Cikupa. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
<!--more-->
Siapa enam saksi itu?
Selain RI, enam saksi juga telah diperiksa untuk diminta keterangan di antaranya pemilik kontrakan Haji Malik, dan sejumlah tetangga korban. Sedangkan hubungan Agus dengan korban belum diketahui. "Artinya, ada keterangan yang signifikan terkait dengan peristiwa terbunuhnya korban. Nanti, setelah diungkap, barulah kita ketahui hubungannya dengan korban," tutur Krishna.

Sebelum menjadi buron, di mata rekan kerjanya, Agus sering terlihat uring-uringan dan mudah marah. "Sering pegang kepala seperti orang pusing dan mudah marah," kata Mahdi, karyawan Rumah Makan Padang Gumarang Cabang Cibadak tempat Agus bekerja kepada Tempo, Minggu, 17 April 2016. Mahdi diperiksa polisi gara-gara sepeda motornya dipakai Agus membuang potongan tubuh Nuri.

BACA: Polisi Buru Suami Wanita Hamil Korban Mutilasi di Tangerang

Mahdi mengaku Agus, meminjam motornya, Senin, 11 April 2016. "Bilangnya mau antar seseorang, karena dia atasan saya, ya, saya pinjamkan," kata Mahdi. Selain meminjam kendaraan Mahdi, Agus sempat mengambil sejumlah kantong plastik sampah hitam di rumah makan itu, Senin pagi. "Dia sempat menanyakan kapan truk sampah ambil sampah," kata karyawan lain.

Sigit, karyawan lainnya, mengatakan, tiga bulan lalu Agus berpamitan keluar mes dan memilih tinggal di kontrakan. Sebelumnya, Agus tinggal di mes bareng karyawan lain. Anehnya, Minggu malam, 10 April 2016, Agus kembali menginap di mes dan beberapa hari menghilang. "Rabu waktu heboh penemuan mayat dia masih bekerja," kata Sigit.

Hubungan antara Nuri dan Agus yang pernah satu tempat kerja dibenarkan manajemen Rumah Makan Padang Gumarang. Nuri, 23 tahun, pernah bekerja sebagai kasir di rumah makan Padang Gumarang, cabang Cibadak, Cikupa itu. "Agus kepala warung dan Nuri sebagai kasir," kata Kepala Bagian Manajemen Rumah Makan Gumarang, Wendri, kepada Tempo, Ahad 17 April 2016.

BACA: Polisi Kejar AG, Pelaku Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa

Menurut Wendri, Nuri dengan ciri-ciri, berparas cantik, menggunakan hijab, kulit putih dan berambut panjang berasal dari Pandeglang, Banten. Wendri mengatakan hubungan cinta Agus dan Nuri selama ini sama sekali tidak terendus oleh pihak manajemen maupun karyawan di warung makan itu." Tidak ada yang tahu kalau mereka ada hubungan khusus,"katanya.

Wendri menjelaskan, keduanya pandai menyimpan rahasia. "Aturan perusahaan tidak boleh karyawan berpacaran, kalau ada yang pacaran pasti dipisahkan dengan dipindah ke cabang lain atau dikeluarkan," kata Wendri. Menurut Sigit, karyawan rumah makan padang itu, Agus dan Nuri hampir bersamaan bekerja di rumah makan itu. "Agus tujuh bulan yang lalu, Nuri menyusul beberapa bulan kemudian."

Agus, kata Sigit, mengaku sudah memiliki istri dan seorang anak yang tinggal di Bogor, Jawa Barat. "Malah baru-baru ini Agus bilang baru mengingatkan anaknya," kata Sigit. Sekitar tiga bulan yang lalu, Nuri dipindahkan ke rumah makan cabang lain milik Restoran Gumarang. "Tapi sehari kemudian dia memilih keluar," ucap Sigit.


Advertising
Advertising


Selang lima hari dari penemuan mayat, Kepolisian Resor Kota Tangerang merilis identitas wanita hamil yang ditemukan tewas dengan tubuh termutilasi itu. "Korban diduga bernama NA (Nur Atikah), warga Malingping, Pandeglang, Banten," ujar Kepala Polresta Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema, Senin, 18 April 2016. "Statusnya janda beranak anak dua."

Kepastian identitas korban berdasarkan keterangan keluarganya yang mengenali pakaian yang dikenakan Nuri. Dari keterangan keluarganya juga Nuri pernah menikah dan punya anak dua. Korban, kata Irman, diduga telah lama memiliki hubungan cinta dengan Agus. "Pelaku dan korban pernah satu tempat kerja, meski korban keluar dari pekerjaan, dia diduga masih berhubungan dengan pelaku," kata Irman.

Sehari kemudian muncul pula hasil forensik terkait kondisi mayat Nuri. Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak, mengatakan korban diduga dibunuh baru dimutilasi dengan gergaji. "Yang dipotong itu lengan tangan tepat dibawah sendi bahu dan potongannya rapi. Barangkali untuk memudahkan supaya gampang dibawa. Yang dipakai memotong lebih tepat seperti gergaji. Karena potongan tulangnya rapi," kata Musyafak, Selasa, 19 April 2019.


Baca juga:
Krisdayanti Kena Candu Bekatul, Ternyata...
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim


Musyafak menambahkan, korban yang diduga berinisial NA itu dimutilasi di bagian dua lengan dan kedua kalinya, sehingga hanya menyisakan kepala dan badan. Diduga sebelum dibunuh, korban mengalami kekerasan. Selain itu di bagian belakang kepala NA juga terdapat luka benturan. "Kepalanya masih ada. Saya kira ada kekerasan itu. Ada luka memar di tangannya, dan di bagian belakang kepala," ucap Musyafak.


Selanjutnya: perburuan..

Berita terkait

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

5 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

7 hari lalu

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

10 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

10 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

11 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

47 hari lalu

Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

49 hari lalu

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.

Baca Selengkapnya

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

49 hari lalu

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

PIK 2 merupakan pengembang yang akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektar di wilayah Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

52 hari lalu

Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

Insiden kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu sekuriti dan sopir mobil towing meninggal itu terjadi di arah Apartment Tokyo PIK 2.

Baca Selengkapnya

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

57 hari lalu

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan

Baca Selengkapnya