Disebut Sekutu Yusril oleh Ahok, Ini Curhat Wali Kota  

Reporter

Minggu, 24 April 2016 00:08 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, duduk di ruang tunggu jelang pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 12 April 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi berkeluh kesah tentang sikap atasannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Curahan hati itu dituangkan Rustam dalam sebuah tulisan panjang di akun Facebook pribadinya.

Sebelumnya, Ahok menuding Rustam bersekutu dengan seteru politiknya Yusril Ihza Mahendra. Sebagaimana diketahui, Yusril merupakan kuasa hukum masyarakat Luar Batang, Jakarta Utara yang menolak penggusuran.


Baca juga:
Wah, Agus Pelaku Mutilasi Nuri Rupanya Punya Pacar Banyak
Sebut Wali Kota Bersekutu dengan Yusril, Begini Penjelasan Ahok


Pernyataan itu dilontarkan Ahok di tengat rapat penanganan banjir,kemarin. “Ini Pak Wali Kota, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu, wah ngeyelnya ngeles. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini,” ujar Ahok, di Balai Kota Jakarta, Jumat, 22 April 2016.

Ahok berkata demikian sebab ada warga yang tinggal di bawah jembatan layang Ancol, yang dikenal dengan Bottle Neck. Warga tersebut menurut Ahok harus dipindahkan karena Bottle Neck adalah saluran air untuk penanganan banjir. Namun, pemerintah Jakarta Utara tak kunjung melakukannya, sejak diperintahkan Ahok setahun lalu.


Rustam berujar terkait dengan penertiban atau pembongkaran, dia tidak pernah ragu dalam melaksanakan tugasnya. Hal itu ditunjukkan pada saat penertiban sejumlah wilayah di Jakarta Utara, seperti di Tubagus Angke, Kali Karang, Kali Cakung Lama, lokalisasi Kalijodo, hingga Pasar Ikan.

Namun, menurut Rustam dalam pelaksanannya harus dilakukan dengan perhitungan matang dan hati-hati, karena menyangkut kepentingan banyak orang. Maka, dia pun membutuhkan koordinasi dengan unit-unit terkait untuk mengkondisikan penertiban dan pembongkaran dengan baik. “Ini mungkin terkesan atau dilihat oleh orang lain saya terlalu lamban,” katanya.

Baca juga:
`Pacar` Baru Ronaldo Ternyata Pilot Langganan Selebriti
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim

Dia berujar, satu hal yang menjadi kunci dalam penertiban permukiman adalah ketersediaan rumah susun yang layak sebagai tempat relokasi untuk masyarakat yang tempat tinggalnya dibongkar. “Ini suatu keharusan yang tidak boleh ditawar,” ujar Rustam.


Selanjutnya: Rustam juga..
<!--more-->
Rustam juga membantah adanya kaitan pelaksanaan tugas yang diberikan dengan kepentingan politik seseorang atau golongan tertentu. Rustam berujar tudingan dia bersekutu dengan tokoh politik ataupun bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada DKI 2017 itu tidak benar dan tidak beralasan sama sekali. “Dengan ini saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar,” katanya.


Advertising
Advertising

Dia pun menyatakan kekecewaannya kepada Ahok yang menuduhnya melakukan persekutuan tersebut. Rustam berujar sebagai bawahan dia mengharapkan ucapan terima kasih dari pimpinannya, atas hasil kerja yang telah dilakukan. Sebab, hal ini dapat memberikan semangat serta motivasi untuk menjalankan tugas berikutnya.

“Berbeda dengan tuduhan yang menjurus fitnah, apalagi keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan,” kata Rustam lagi. Dia tak menyangka tudingan tersebut keluar dari pimpinan yang diharapkannya dapat memberikan petunjuk, arahan, bimbingan, motivasi, dan semangat. “Itu dipertontonkan di muka jagat raya, apakah ini yang disebut bekerja dengan hati?,” ujarnya.


Baca juga:
`Pacar` Baru Ronaldo Ternyata Pilot Langganan Selebriti
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim

Rustam mengatakan dia menyadari selama menjabat masih banyak hal yang belum dilakukannya. “Tetapi dengan segala keterbatasan kewenangan tersebut saya berupaya bekerja semaksimal mungkin untuk mewujudkan kebaikan bagi wilayah dan masyarakat Jakarta Utara,” kata dia. Rustam menambahkan, segala capaiannya saat ini adalah hasil kerja sama tim dan masyarakat. “Saya tidak pernah mengklaim bahwa itu prestasi kerja saya sendiri.”

Rustam menegaskan dia selalu menjalankan tugas dengan ikhlas dan semaksimal mungkin, tanpa mengharapkan jabatan atau peningkatan karir yang lebih tinggi. “Jabatan walikota saja bagi saya sudah merupakan sesuatu anugerah yang sangat luar biasa dan saya menganggap titip puncak perjalanan karier saya,” ujarnya.

GHOIDA RAHMAH


Baca juga:
Wah, Agus Pelaku Mutilasi Nuri Rupanya Punya Pacar Banyak
Sebut Wali Kota Bersekutu dengan Yusril, Begini Penjelasan Ahok

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya