Digusur, Nelayan Dadap Tolak Tempati 400 Kontrakan dan Rusun  

Reporter

Kamis, 28 April 2016 11:07 WIB

Sejumlah nelayan menggelar aksi unjuk rasa di Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, 27 April 2016. Dalam aksinya mereka menolak untuk digusur terkait proyek reklamasi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Tangerang - Warga perkampungan nelayan Ceng In Dadap, Kosambi, menyatakan menolak menempati kontrakan yang disewa Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai tempat penampungan sementara maupun permanen. Mereka menuntut dibangunkan perkampungan baru di pinggir pantai.

"Kami tidak mau tinggal di kontrakan sewa maupun rusunawa yang akan dibangun pemerintah," ujar Ketua Perhimpunan Warga Dadap Saeful kepada Tempo, Kamis, 28 April 2016.

Saeful mengatakan perkampungan nelayan baru itu merupakan pengganti perkampungan warga yang akan tergusur dari penertiban lokalisasi Dadap. "Kami menuntut pemerintah membangunkan perkampungan baru nelayan, barulah dilakukan penggusuran," katanya.




Menurut Saeful, sebanyak 387 nelayan yang tinggal di tiga rukun warga di perkampungan nelayan itu sepakat tidak akan menempati tempat sewa atau rumah susun sewa dari pemerintah. "Kami menolak relokasi sementara ataupun permanen di rusunawa yang akan dibangun pemerintah," tuturnya.

Penduduk kampung nelayan itu beralasan, tinggal di rumah susun atau kontrakan yang jauh dari laut bukanlah kebiasaan hidup para nelayan. "Yang kami butuhkan adalah perkampungan nelayan di dekat pesisir pantai," ucap Saeful.

Menurut dia, perkampungan nelayan itu tak harus dibangun di Dadap. "Bisa saja di Kronjo, Pakuhaji, yang penting di pinggir pantai," katanya.

Warga Dadap, kata Saeful, sepakat menolak pindah dan akan melakukan perlawanan atas eksekusi tempat tinggal mereka jika pemerintah mengabaikan tuntutan itu. "Dirikan dulu tempat tinggal baru kami, baru penggusuran," ujarnya.

Saeful mengatakan 3.000 jiwa warga Dadap akan kehilangan 418 bangunan tempat tinggal jika penggusuran dipaksa dilakukan pada 23 Mei mendatang. Pemerintah Kabupaten Tangerang akan melakukan penutupan dan penertiban lokalisasi Dadap serta kampung nelayan Dadap pada 23 Mei mendatang. Sebanyak 387 kepala keluarga dan 418 bangunan akan tergusur.

JONIANSYAH HARDJONO




Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

22 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

23 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

31 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

33 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

42 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

44 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

46 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

46 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

46 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya