TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menerima aduan dari warga Meruya Selatan yang rumah dan tanahnya disegel PT Porta Nigra.
Konflik tanah di Meruya Selatan adalah konflik tanah yang panjang karena terjadi sejak akhir 1970-an. Tanah rawa-rawa tersebut dibebaskan dan dijual oleh mandor kepada pihak lain, padahal ia disuruh PT Porta Nigra. Kemelut pun tak terelakkan dan meledak pada 2007.
BACA: Kumpulan Berita Konflik Tanah Meruya Selatan
Menanggapi aduan tersebut, Ahok meminta penduduk melapor kepada polisi. “Mereka bilang tembok rumah disegel oleh orang perusahaan yang datang bersama tentara dan polisi,” kata Ahok pada Senin, 9 Mei 2016.
Seorang warga Meruya Selatan bernama Teguh, 62 tahun, mengaku telah memiliki sertifikat hak milik. Tanah tersebut kemudian dikaveling dan dipasangi patok tanah oleh perusahaan itu. "Mana buktinya kalau itu tanah mereka? Ini sertifikat hak milik, hak guna bangunan semua punya penduduk," ujar Teguh.
Menanggapi hal itu, Ahok sendiri tidak dapat berbuat banyak. Sebab, Ahok menduga ada mafia tanah yang bermain di DKI Jakarta. Ahok meminta agar seluruhnya diselesaikan di pengadilan.
BACA: Kata Ahok, Monas Juga Tak Punya Sertifikat
Ahok juga meminta semua penduduk yang rumahnya disegel melapor kepada polisi. Menurut dia, minimal laporan tersebut masuk dalam keterangan kepolisian. Sebab, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, polisi bisa saja mengelak tidak pernah menerima laporan pengaduan.
"Soal polisi menanggapi atau tidak, itu urusan kedua. Minimal dicatat laporannya. Kemudian, termasuk lurah dan camat ngomong apa pun harus direkam. Kalau salah, nanti kami pecat," tutur Ahok.
LARISSA HUDA
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
1 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
3 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
32 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
32 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
47 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
50 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
51 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi
51 hari lalu
Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.
Baca SelengkapnyaPengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat
55 hari lalu
Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara
14 Februari 2024
Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.
Baca Selengkapnya