Ini Kejanggalan Pembunuhan Eno Farihah Versi Pengacara  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 10 Juni 2016 18:56 WIB

Petugas Kepolisan menggiring tersangka pembunuhan dan pemerkosaan, RAR, RAI dan IH dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 Mei 2016. Korban Eno Farihah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah di Mess Karyawan, kawasan Dadap, Tangerang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Tangerang - Tim kuasa hukum terdakwa RAI menilai polisi terlalu terburu-buru mengambil kesimpulan dalam perkara pembunuhan Eno Farihah. Karena itu tidak heran banyak kejanggalan yang muncul saat perakara ini diperiksa di pengadilan. " “Ini kasus yang dipaksakan," ujar Alfan Sari, salah satu kuasa hukum RAI kepada Tempo, Jum'at 10 Juni 2016.

Eno Farihah adalah karyawan pabrik plastik di Kosambi Kabupaten Tangerang yang ditemukan tewas di mess tempat tinggalnya pada 13 Mei 2016. Sehari berikutnya polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Mereka adalah Rahmat Arifin (22), Imam Harpiadi (24), dan seorang pelajar SMP berinisial RAI, 15 tahun.

Berkas pemeriksaan RAI diproses lebih cepat karena dia masih kategori anak-anak. Dalam persidangan, Jaksa Penuntut menghadirkan Rahmat Arifin sebagai saksi. Kesaksian yang diberikan Arifin sangat mengejutkan. Sebab dia yakin RAI tidak terlibat pembunuhan itu. "Dalam persidangan fakta-fakta bermunculan dan kami menilai kasus ini sarat dengan kejanggalan," kata Alfan.

Baca: Kesaksian Arifin di Sidang RAI, Polisi: 1.000 Persen Bohong

Menurut Alfan, paling tidak ada lima alasan kasus RAI ini dipaksakan. Selama persidangan RAI membantah semua hasil pemeriksaan yang tertuang Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Kami tanyakan kenapa mau menandatangani BAP, dia bilang karena dipaksa, ditamparin, disetrum, disudut rokok," kata Alfan.

Alfan menambahkan, RAI berkali-kali menolak menandatangani BAP. Bahkan dia tiga kali merobek lembaran BAP yang disodorkan penyidik . Namun karena mendapat tekanan dan siksaan, RAI tidak bisa bertahan untuk menolak.

Baca: Polisi Ancam Pihak yang Rekayasa Fakta Hukum Kasus Eno

Dalam Berita Acara Pemeriksaan itu, kata Alfan, tercantum bukti transkrip percakapan telepon atau SMS antara RAI dengan Eno Farihah. Namun bukti ini tidak pernah dibuka dalam persidangan. "Padahal, petunjuk dan esensi kasus ini ada di SMS itu," ujarnya.

Selain itu, Alfan juga mendesak agar petugas laboratorium forensik, untuk dihadirkan dalam sidang. Keterangan petugas ini perlu didengar sebab publik perlu penjelasan ihwal air liur RAI yang disebut menempel di dada kiri korban. “Kita ingin tahu bagaimana pembuktiannya dan bagaimana cara mengidentifikasi air liur RAI itu,” kata dia.

Alfan mengatakan, dalam proses penyelidikan, RAI sudah menyebut nama Dimas sebagai orang yang dicurigai terlibat pembunuhan Eno Farihah. Namun di dalam berita acara pemeriksaan nama itu tidak muncul sama sekali.

Baca: Polisi Cari Dimas Tompel yang Disebut Pembunuh Eno

Di dalam persidangan, nama Dimas kembali muncul. Kali ini nama itu disebut oleh Rahmat Arifin saat memberi kesaksian di depan hakim. Arifin mengenali Dimas lewat ciri-ciri fisik berupa tompel di wajah.

Slamet Tambunan, juga kuasa hukum RAI, mengatakan proses persidangan RAI terkesan dikebut dan sama sekali tidak menggambarkan persidangan anak di bawah umur. "Ini sistem peradilan anak, semestinya harus ramah anak, tapi ternyata tidak ramah anak karena kerap terjadi bentakan, dijaga polisi berseragam dan bersenjata, seperti dipaksakan agar cepat selesai," kata Slamet.

Menurut Slamet, tim kuasa hukum kesulitan mendapatkan BAP meski sejak awal sudah mengajukan permintaan. "Ini menjadi kendala kami mengungkap dan melakukan pembelaan secara maksimal karena berkas perkara tidak dipegang."

JONIANSYAH HARDJONO






Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya