Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiarto beserta jajarannya mendatangi Rumah Sakit Omni Alam Sutera Tangerang, guna melihat kondisi Bripka Saefudin anggota buser Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan yang tertembak di bagian perut saat ingin menangkap dua pelaku begal di jalan Bakti kelurahan Pinang kecamatan Cipondoh kota Tangerang. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengapresiasi tindakan cepat anggota Kepolisian Resor Kota Depok dalam meringkus anggota geng motor yang menyerang warga. Tak sampai dua jam, delapan anggota yang diduga pelaku ditangkap, dan empat di antaranya langsung ditetapkan sebagai tersangka.
"Geng motor yang meresahkan warga harus ditindak tegas. Penegakan hukum tidak kenal kompromi," kata Moechgiyarto, saat menyambangi Polresta Depok, Selasa, 21 Juni 2016.
Menurut dia, tindakan geng motor di Depok, cukup anarkis. Soalnya, geng motor langsung melakukan penyerangan kepada sejumlah pemuda. Dua orang menjadi korban atas penyerangan geng motor di depan minimarket Grand Depok City, Ahad dinihari, lalu. "Saya apresiasi mereka cepat ditangkap," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Harry Kurniawan mengatakan empat tersangka geng motor yang diringkus polisi, dalam kendali obat jenis pil anjing, saat melakukan penyerangan komunitas motor di Grand Depok City, Ahad lalu.
"Mereka mengkonsumsi pil anjing berwarna kuning dan meminum anggur merah sebelum menyerang di GDC. Itu yang membuat efek mereka jadi berani," katanya.
Harry mengatakan puluhan anggota geng motor langsung menyerang, begitu datang ke lokasi kejadian. Tindakan Geng Motor Kancil terekam kamera pengintai minimarket tempat komunitas motor yang diserang, sedang berkumpul. "Ada dua orang terluka akibat dianiaya mereka dan 13 motor dirusak di tempat kejadian," ujarnya.