Petugas PPSU sedang membuang sampah ke TPS sementara Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juli 2016. Selama perayaan Lebaran, mereka tidak dibolehkan cuti. Tempo / FRISKI RIANA
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan sampah warga Jakarta turun saat Lebaran. Pada hari pertama Lebaran, sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang hanya 1.218 ton dari 212 rit truk.
"Puncak tonase sampah diprediksi pada H+5, H+6, H+7 lalu setelah itu kembali normal," kata Adji, Kamis 7 Juli 2016.
Selama libur lebaran, TPST Bantargebang tetap beroperasi 24 jam. Sebanyak 131 personel dikerahkan selama libur. Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan, pada hari normal berat sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang berkisar 6.500-7.100 ton per hari dengan 1.000-1.200 rit truk sampah.
Adji mengatakan banyaknya warga Jakarta yang mudik menyebabkan tonase sampah menurun. Menurut dia, kondisi ini sesuai prediksi yaitu sampah akan turun empat hari sebelum lebaran sampai dengan empat hari setelah lebaran.
Seiring dengan kembalinya warga dari kampung halaman, kata dia, jumlah sampah pun akan meningkat lalu berangsur normal. Selain itu, pengoperasi gerobak sampah yang mudik akan kembali beroperasi. Akibatnya akan terjadi akumulasi pengiriman sampah dari tempat sampah rumah tangga yang selama beberapa hari tidak diambil gerobak.
Adji mengatakan sudah melakukan antisipasi untuk mengatasi lonjakan pengiriman sampah. "Berdasarkan tahun sebelumnya, kami sudah antisipasi peningkatan dari H+5 dengan mengoptimalkan pengangkutan sampah," kata dia.