Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak Presiden Joko Widodo meninjau Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Hal ini dilakukan agar mampu memecahkan solusi dalam kekurangan infrastruktur. Ujar ahok saat diskusi dengan Jokowi. Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku masih memiliki visi dan misi yang sama dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pasalnya, kata Ahok, dia pernah berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan Jokowi.
Karena pernah berpasangan dengan Jokowi, kata Ahok, otomatis dia juga memiliki kesamaan visi dan misi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Sama dong (visi dan misi). (Saya) ikut Pak Jokowi. Pak Jokowi PDIP, lho," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016. "Ya, pasti dong aku meneruskan visi-misi Pak Jokowi."
Meski masih memiliki kesamaan visi dan misi, Ahok mengaku tidak pernah diminta Jokowi untuk masuk dan menjadi kader PDI Perjuangan. "(Jokowi) tarik-tarik jadi menteri? Enggak pernah. Ngarep (berharap) itu, mah," Ahok berseloroh.
Ahok beberapa kali menyebutkan tidak akan menjadi kader partai mana pun, termasuk PDI Perjuangan. Meski begitu, kata Ahok, dia memiliki hubungan yang cukup baik dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Selama ini Ahok mengaku masih berteman baik dengan Jokowi. Namun kedekatannya dengan Jokowi, ucap Ahok, tidak mempengaruhi sikap politik yang ia yakini. "(Kalau) berteman lain dong. (Jokowi ajak) ayo kita nginep di Bogor," ujar Ahok.
Ditanya soal rencana skenario PDI Perjuangan untuk kembali menduetkan dia dengan Djarot Saiful Hidayat, Ahok enggan berkomentar. Menurut dia, masih banyak partai yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan dia. "Semua partai cita-citanya sama. Target kita apa? Semua kan sama, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Membuat penuh otak, perut, dan dompet," tuturnya.
Sejak memutuskan untuk menggunakan partai sebagai kendaraan politiknya, nama Ahok sering dikait-kaitkan dengan PDI Perjuangan dan akan kembali bersanding dengan Djarot. Di sisi lain, PDIP masih belum memutuskan sikap dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
