Pengacara: Kematian Mirna Tak Bisa Dipastikan karena Sianida  

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 21:23 WIB

Otto Hasibuan (kiri), kuasa hukum Jessica Kuala Wongso, dan Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, sebelum sidangputusan sela di PN Jakarta Pusat, 28 Juni 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, mengatakan kematian Wayan Mirna Salihin belum dapat dipastikan karena sianida. Pernyataan itu didapatkan Otto dari keterangan ahli forensik dan toksikologi, Budi Sampurna, saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Agustus 2016.

"Bagi kami, sekarang jadi terang, kematian korban tidak bisa dipastikan karena sianida," ucap Otto sesaat setelah persidangan digelar.

Karena itu, dia meminta jaksa penuntut umum (JPU) membuktikan penyebab kematian Mirna. Pihaknya merasa tak perlu membuktikan penyebab kematian. Sejauh ini, menurut dia, JPU hanya membeberkan bukti-bukti yang terkait dengan kematian Mirna.

JPU Ardito Muwardi mengaku masih akan memanggil beberapa saksi ahli lain untuk menguatkan bukti bahwa Jessica membunuh Mirna. Rencananya, besok akan diagendakan sidang berikutnya. "Kami sudah memanggil beberapa ahli lagi," tuturnya.

Tapi Budi, ahli forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, membantah pernyataan Otto. Dia mengatakan penyebab kematian Mirna sama seperti orang keracunan sianida. Tapi ia enggan saat diminta hakim memastikan apakah kematian Mirna karena sianida.

Budi membeberkan alasan pihaknya tidak melakukan otopsi terhadap mayat Mirna. Menurut dia, keluarga Mirna tidak memperkenankan adanya otopsi atau pemeriksaan menyeluruh pada organ tubuh Mirna.

"Sebelum pemeriksaan, kami menunggu keluarganya datang. Ternyata keluarga tidak menyetujui untuk dilakukan otopsi," kata Budi. Jadi tim dokter forensik saat itu hanya memeriksa beberapa organ tubuh Mirna dan mengambil sampelnya.

Beberapa organ yang diperiksa di antaranya lambung, hati, liver, empedu, dan urine korban. Di dalam lambung Mirna, ditemukan korosit atau luka akibat zat asam dari sianida. Dalam lambung, juga ditemukan 0,2 miligram sianida yang masih tersisa.

"Sesuai dengan tanda-tanda kematian, ada kecenderungan mirip keracunan sianida," ucapnya. Dia juga telah melihat sejumlah organ tubuh Mirna yang mengalami lebam pasca-kematiannya. Lebam itu ada di bagian mulut dan sejumlah organ tubuh lain.

Setelah Budi memberi keterangan, hakim meminta komentar Jessica Kumala Wongso, terdakwa yang dituduh membunuh Mirna dengan racun sianida yang dimasukkan ke es kopi Vietnam yang diminum korban.

"Terima kasih, Yang Mulia. Saya tidak mengerti, jadi tidak ada tanggapan," ujar Jessica. Dia tak melontarkan pernyataan lagi setelah itu. Ia lebih menyerahkan kepada tim pengacaranya yang dipimpin Otto Hasibuan. Dalam persidangan, Jessica terlihat tenang. Sebagian besar pertanyaan kepada saksi ahli hanya dilontarkan pengacaranya.

AVIT HIDAYAT




Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya