Ahli Racun UI Yakin Kematian Mirna Bukan karena Sianida

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 7 September 2016 22:33 WIB

Ekspresi Jessica Kumala Wongso (kiri) saat mendengarkan keterangan saksi ahli yang meringankan, Pakar Patologi Forensik UI Djaja Surja Atmadja (kanan) dalam sidang di PN Jakarta Pusat, 7 September 2016. Saksi ahli menyatakan Mirna tidak meninggal akibat sianida. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli toksikologi forensik, Djaja Surya Atmadja, mengatakan penyebab kematian Wayan Mirna Salihin bukan karena sianida.

"Kesimpulan saya itu tidak mungkin ada sianida yang masuk," kata Djaja saat memberikan kesaksian dalam persidangan Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 7 September 2016.

Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini membeberkan alasannya. Menurut Djaja, dalam kasus kematian Mirna, kandungan sianida yang masuk melalui mulut biasanya dapat ditemukan pada lambung dalam jumlah besar. Jumlah kandungan sianida yang mematikan, kata dia, berada pada kisaran 150-250 miligram per liter. Namun dalam hasil pemeriksaan lambung Mirna ditemukan jumlah kandungan sianida itu hanya 0,2 miligram.

Baca juga: Ini Penjelasan Bahwa Mirna Tewas Bukan karena Sianida

Djaja melanjutkan, jika ada kandungan sianida sekitar 150 miligram per liter dalam lambung, dokter yang memeriksa bisa jatuh pingsan. Kandungan 10 miligram saja, ujar dia, bisa membuat orang teler. Sebab, bau sianida, yang seperti bitter almond, dapat tercium. Pada orang dengan gen tertentu, 1 miligram sianida dapat tercium, dan Djaja termasuk di dalamnya.

Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, menanyakan kondisi yang terjadi dalam kandungan sianida pada dua barang bukti berupa minuman es kopi Vietnam yang diminum Mirna, yang masing-masing mengandung 7.400 dan 7.900 miligram sianida. Otto menyebut Mirna diperkirakan menyedot 298 miligram sianida dari minuman itu. "Seandainya jumlah ini dimasukkan ke dalam kopi susu, apa yang terjadi pada orang di sekeliling?" tanya Otto.

Djaja menjawab, dalam radius 500 meter, orang di sekitarnya bisa pingsan semua. Djaja mengatakan dia tidak bisa mengaitkan kandungan sianida di dalam gelas dengan yang ada pada lambung Mirna. Sebagai ahli forensik, dia tidak berurusan dengan gelas, tapi mayat.

"Kalau kami periksa dari jenazah, saya enggak peduli dalam gelasnya," ujarnya.

Baca: Kopi Maut, Ini Keterangan Saksi Ahli yang Beratkan Jessica

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian Mirna, Djaja menuturkan seharusnya ada otopsi menyeluruh. Tidak bisa hanya mengecek beberapa organ tertentu. Sebab, pemeriksaan dalam dan menyeluruh pada kematian akibat racun harus dilakukan guna menyingkirkan penyebab kematian lain.

"Kalau cuma periksa lambung atau lever, bisa saja meninggal karena hal lain yang tidak kami lihat," tuturnya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

3 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

3 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

4 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

4 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

5 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

5 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

5 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya