Ahok Larang Bamus Betawi Berpolitik, Lulung: Dia Gak Ngerti

Reporter

Kamis, 15 September 2016 16:30 WIB

(Kiri-kanan) Musikus Ahmad Dhani, Wakil DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana, Wakil DPRD DKI M. Taufik, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dalam perayaan Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 14 Agustus 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kemarin mengancam akan menyetop dana hibah untuk Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi karena organisasi itu dinilai telah berpolitik. Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Nachrowi Ramli mengatakan lembaganya tak memerlukan dana hibah tersebut.

"Dana sumbangan Ahok buat kaum Betawi itu kecil, enggak masalah. Mau diputus juga enggak masalah," kata dia di Gedung Joeang dalam acara diskusi bertema Jakarta Menggugat, Kamis, 15 September 2016.

Menurut Nachrowi, Ahok boleh saja menyetop dana hibah asalkan keputusannya itu bukan berdasarkan kebenciannya terhadap orang Betawi. "Organisasi massa jangan dianggap enteng. Ini rakyat punya, bukan dia yang punya," katanya.

Dalam acara yang sama, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung menilai ancaman Ahok itu mendandakan yang bersangkutan tidak paham persoalan. "Kami Bamus Betawi rapat tiap tahun kami jalankan. Kalau sekarang mau Pilkada, Bamus mendorong agar partai mencalonkan orang Betawi itu sah saja. Kenapa Gubernur bilang Bamus enggak boleh politik, karena dia enggak ngerti apa-apa," kata Lulung.

Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jakarta untuk Bamus Betawi mencapai Rp 4-5 miliar pertahun. Menurut Ahok Bamus menggunakan kegiatannya untuk menyebarkan kebencian politik berbau SARA.

"Mereka bikin Lebaran Betawi dan menyebarkan pidato kebencian. Dia sebut putra Betawi harus jadi gubernur, harus direbut. Ini sebetulnya sudah melanggar undang-undang," kata Ahok.

Bamus Betawi menyelenggarakan Lebaran Betawi bulan lalu. Dalam Pemilihan Gubernur 2017, lembaga perkumpulan orang Betawi itu mendorong Saefullah dan Sylviana Murni maju dalam pemilihan kepala daerah.

"Makanya saya bilang Bamus Betawi tidak boleh lagi ada hibah, karena mereka cuma main politik. Itu sudah melanggar Pancasila dan UUD 1945 di mana dia bilang Jakarta harus Gubernur dari Betawi. Itu udah enggak betul," katanya.

INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Jadi Anggota DPRD, Putra Haji Lulung Akan Kembalikan Kejayaan PPP di DKI

2 Agustus 2022

Tak Lagi Jadi Anggota DPRD, Putra Haji Lulung Akan Kembalikan Kejayaan PPP di DKI

Dua anggota DPRD asal PAN resmi diberhentikan karena kembali ke partai lama PPP. Guruh Tirta anak Haji Lulung janji kembalikan kejayaan Partai Kabah.

Baca Selengkapnya

Anak Haji Lulung Pimpin PPP DKI, Bersiap Hadapi 2024

8 Juli 2022

Anak Haji Lulung Pimpin PPP DKI, Bersiap Hadapi 2024

Anak almarhum Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana kini memimpin PPP DKI, kursi yang pernah dijabat ayahnya. Bersiap hadapi 2024.

Baca Selengkapnya