Banjir di Bekasi Akibat Saluran Air di Bawah Jalan Tol Menyempit

Reporter

Senin, 26 September 2016 16:15 WIB

Bendungan Kali Bekasi, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. Dok. TEMPO/Bagus Indahono

TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan banjir yang melanda wilayah Rawalumbu, Bekasi, terjadi karena saluran air di bawah ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek cukup sempit dan mengalami sedimentasi. "Kapasitas saluran tak sebanding dengan debit air," kata Tri, Senin, 26 September 2016.

Menurut Tri, pemerintah telah membangun polder air sekitar 2 hektare di Pengasinan. Polder tersebut bertujuan menghalau air hujan di perumahan Taman Narogong Indah serta mengurangi beban saluran air yang membelah perumahan tersebut dengan perumahan Pondok Hijau Permai. "Polder sifatnya mengurangi, bukan menghalau banjir," ujarnya.

Ia mengatakan keberadaan polder tersebut sebetulnya sudah maksimal. Hanya, saluran air yang mengalir di bawah ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek mengalami penyumbatan karena sedimentasi. Karena itu, normalisasi saluran tersebut cukup penting. Sebab, sejak jalan tol dibangun pada 1986, belum pernah ada normalisasi. "Dibangun polder sebesar apa pun, kalau saluran itu tidak dinormalisasi percuma," tuturnya.

Juru bicara PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengatasi persoalan sedimentasi di saluran air bawah jalan tol. "Hari ini kami langsung gerak dengan pemerintah membersihkan sampah yang menyumbat," ucap Iwan.

Ia mengatakan pihaknya menerjunkan satu unit alat berat untuk mengangkat sampah yang menumpuk di pintu air tersebut. Menurut dia, sampah-sampah tersebut berasal dari saluran yang dibuang masyarakat sekitar. Karena menumpuk itu, laju air menjadi tersendat sehingga meluber ke permukiman warga. "Saluran air seharusnya steril dari sampah," katanya.

Kepala Satuan Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Ahmad Dumyati mengatakan mayoritas titik banjir berada di permukiman yang terletak di dataran rendah atau cekungan. "Di dalam rumah tidak sampai parah karena mayoritas lantainya sudah ditinggikan," ujarnya. "Kalau di jalan cukup tinggi, bahkan ada yang tak bisa dilalui kendaraan."

Data Banjir di Kota Bekasi, Minggu, 25 September 2016:
1. Perumahan Dosen IKIP (Jatiasih)
2. Perumahan Bumi Nasio (Jatiasih)
3. Perumahan Taman Narogong (Rawalumbu)
4. Perumahan Rawalumbu (Rawalumbu)
5. Perumahan Pondok Hijau Permai (Rawalumbu)
6. Perumahan Pondok Timur Indah (Mustikajaya)

ADI WARSONO

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

3 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

3 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

3 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

12 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya