Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat menjalani pemeriksaan tes narkoba di Badan Nasional Narkotika (BNN) di Jakarta, 25 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan mendapatkan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Dukungan itu dari partai berlambang Ka'bah kubu Djan Fradiz atau dari hasil Muktamar PPP Jakarta.
Menurut Ahok, salah satu yang mendukungnya adalah Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah. "Dulu Dimyati bilang, pokoknya gue dukung lu deh," ujarnya di Balai Kota, Jumat, 7 Oktober 2016.
Ahok menjelaskan, dukungan itu didapat karena dia menjalin hubungan baik dengan Dimyati saat bersama menjabat anggota Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat. Secara pribadi, ucap Ahok, Dimyati juga akan membantu orang Banten yang di Jakarta untuk memilihnya. Dulu, Dimyati pernah menjabat Bupati Pandeglang.
Baca: Elektabilitas Ahok Cukup Tinggi, Ini Kata Bos Populi Center Ahok juga berkelakar, dia berhubungan baik dengan politikus PPP lain, seperti Djan Faridz dan Abraham Lunggana atau Lulung. Ahok dan Lulung sering bertikai dan saling serang di media. "Saya dan Lulung baik. Lulung cuma masalah UPS (uninterruptible power supply) saja," tuturnya.
Siang ini, PPP kubu Djan Faridz bakal mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Pengumuman itu bakal digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, PPP kubu Romahurmuziy bergabung dengan Koalisi Cikeas yang mengusung duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Di Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta, PPP sendiri memiliki sepuluh kursi.