Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdialog dengan warga saat blusukan di Kampung Guji Baru yang terletak di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta, 7 Oktober 2016. Masyarakat menyampaikan harapan mereka sebagai warga DKI Jakarta yang membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memperjuangkan keadilan sosial di kota metropolitan ini. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei PolMark Research Center (PRC) memperlihatkan, popularitas bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan menempati posisi kedua setelah calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menanggapi hal itu, Anies menyatakan akan terus berkampanye untuk meningkatkan persentase popularitasnya.
"Masih panjang perjalanan," kata Anies saat mendatangi warga Kampung Sekretaris, Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Tanjung Duren Jakarta Barat Jumat, 7 Oktober 2016.
Upaya lain yang dilakukan Anies Baswedan adalah menyampaikan program-proga apa yang sudah dikerjakan. Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga akan menyampaikan rencana-rencana kerja jika terpilih sebagai pemimpin Jakarta mendatang.
Anies menjanjikan akan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP), memberikan status kepemilikan tanah kepada warga Kampung Guji Baru, menyediakan lapangan pekerjaan yang diprioritaskan bagi warga Jakarta, dan menekan harga kebutuhan pokok. "Yang menjadi rencana kita nomor satu adalah pengaturan harga-harga," ujar Anies saat menjawab pertanyaan warga di Kampung Sekretaris.
Sebelumnya Direktur Eksekutif PolMark Research Center (PRC) Eep Saefulloh Fatah menilai pilkada DKI Jakarta 2017 akan berlangsung dua putaran. Menurut dia, dari hasil survei yang telah dilakukan muncul sinyal bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berpotensi mendulang suara terbanyak dalam putaran pertama. Setelah itu diikuti oleh pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Bahkan tidak menutup kemungkinan Ahok akan kalah di pilkada DKI Jakarta 2017. Mengulangi kekalahan petahana pada pilkada DKI Jakarta 2012. “Tersedia potensi yang cukup besar, petahana dapat ditumbangkan dalam Pilkada Jakarta 2017 ini,” kata Eep dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Oktober 2016.
Eep mengatakan pada surveinya Oktober ini, Ahok tetap menjadi calon gubernur yang paling dikenal oleh 1.100 responden yang diwawancarai. Angka menunjukkan 97,1 persen warga Jakarta mengenal Ahok. Namun hanya 58,3 persen yang mengaku menyukai Ahok. Sementara calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan urutan kedua setelah Ahok, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono untuk calon gubernur yang dikenal.
