DPRD Minta DKI Stop Lelang Proyek 2017 Senilai Rp 4 Triliun  

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 19:22 WIB

Suasana bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek di Jakarta Timur, 6 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Muhammad Taufik meminta pemerintah DKI membatalkan kegiatan lelang untuk proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2017. Termasuk membatalkan pemenangnya jika sudah ada.

"Saya minta pemerintah DKI menghentikan itu. Jangan melakukan pelanggaran-pelanggaran lagi," kata Taufik di kantor DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Oktober 2016.

Taufik menduga terjadi pelanggaran dalam proses kegiatan lelang. Sebab, programnya masih dalam pembahasan dan ada kemungkinan disetujui atau ditolak DPRD. "Logika sederhana, program ini baru dibahas. Kalau enggak disetujui bagaimana? Sementara pelelangnya sudah disetujui. Ini cara nakal," ujarnya.

Menurut Taufik, kegiatan lelang mestinya belum boleh dilakukan sebelum adanya APBD DKI Jakarta tahun 2017. Selain itu, Badan Anggaran DPRD belum membahas Kebijakan Umum APBD-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan KUA.

Taufik menuturkan pembahasan APBD 2017 baru akan dilakukan pada akhir Oktober 2016. Sejauh ini, dia berujar, sudah ada kegiatan lelang di enam satuan kerja perangkat daerah yang diduga melanggar. Salah satunya adalah Dinas Perumahan DKI yang, menurut dia, nilai lelangnya mencapai Rp 4 triliun.

Lelang itu, antara lain, berupa paket pelaksanaan fisik pembangunan Rumah Susun Polri di Pesing, Jakarta Barat, senilai Rp 98,1 miliar serta paket kedua berupa pembangunan rusun di Jakarta Utara dan Jakarta Barat senilai Rp 1,2 triliun. Adapun paket ketiga adalah pembangunan rusun di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat senilai Rp 1,8 triliun. Sedangkan paket keempat, yang ditandai Taufik, adalah pembangunan Rusun Blok Nagrak di Jakarta Utara senilai Rp 987,7 miliar.

Empat paket tersebut memiliki batas akhir pendaftaran lelang sampai 21 November 2016 pukul 16.00. "Saya minta pimpinan DPRD menyurati eksekutif. Saya minta KPK, kejaksaan, kepolisian turun tangan. Ini buru-buru (lelang) mau ngapain? Mau berhenti?" tutur Taufik.

Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (BPPBJ) DKI Jakarta Blessmiyanda menyatakan pelelangan dini sebelum pembahasan KUA-PPAS diperbolehkan. Hal itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

"Pasal 73, untuk kondisi tertentu dapat dilakukan pelelangan mendahului KUA-PPAS," ucapnya saat dihubungi. "Ini juga sudah dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat."

FRISKI RIANA

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

30 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

37 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

41 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

46 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

53 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

55 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya