TEMPO.CO, Jakarta - Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mulai mengoperasikan 41 unit mesin terminal parkir elektronik (TPE) untuk pembayaran parkir di pinggir jalan, Senin, 24 Oktober 2016.

"Terobosan ini akan mengubah wajah perilaku berkendara warga untuk lebih merencanakan perjalanan dan waktu parkir jika ingin menggunakan fasilitas parkir tepi jalan," kata Kepala Unit Pengelola Perparkiran Tiodor Sianturi.

Adapun pembayaran fasilitas ini sepenuhnya tanpa menggunakan uang tunai (cashless). Enam bank dan satu operator seluler penerbit uang elektronik telah diajak untuk bekerja sama. Mereka adalah BNI dengan TapCash, Bank Mandiri (E-Money), BRI (Brizzi), Bank Mega (Mega Cash), BCA (Flazz), Bank DKI (Jakcard), dan Indosat Ooredoo (Dompetku Tap).

Saat ini, 41 unit mesin TPE terpasang di empat lokasi, yakni sepanjang Jalan Juanda Raya sebanyak 13 unit, Jalan Pecenongan (10), Jalan Pinangsia Raya (10), dan Jalan Pinangsia I-III (8). Sebanyak 41 mesin ini adalah bagian dari 201 unit mesin TPE yang akan dioperasikan Unit Pengelola Perparkiran.

"Sebanyak 160 unit akan dipasang lagi pada 15 Desember 2016. Nantinya mesin itu akan dipasang di beberapa ruas jalan di lima wilayah kota," ucap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriyansyah. Ia berujar, mesin ini dibeli via e-katalog dengan merek Cale dari Swedia.

Peluncuran mesin ini dilakukan di Jalan Juanda Raya oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Dalam sambutannya, Djarot menyatakan optimismenya terkait dengan penggunaan mesin ini.

"Tak hanya untuk meningkatkan pendapatan dari parkir, ini juga bentuk hijrah, dari pengelolaannya yang tidak transparan menjadi transparan, juga dari cash menuju cashless," ujar Djarot.

EGI ADYATAMA