Demo 4 November, Wiranto: Jangan Berlebihan Tanggapi Medsos  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 1 November 2016 17:37 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai pertemuan terkait antisipasi kerawanan Pilkada, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, 30 Agustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat tak berlebihan menanggapi pemberitaan soal unjuk rasa yang akan diadakan pada 4 November 2016.

Unjuk rasa tersebut rencananya digelar sejumlah organisasi masyarakat yang mendesak aparat mengusut dugaan penistaan agama yang melibatkan calon Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Masyarakat tenang, jangan terpengaruh, karena berita-berita di media sosial luar biasa, ya," ucap Wiranto lewat keterangan tertulis, Selasa, 1 November 2016.

Menurut Wiranto, pemberitaan di media sosial tak sepenuhnya bisa dipertanggungjawabkan. Banyak berita bernada miring mengenai unjuk rasa tersebut, yang sering tak jelas identitas pengirimnya.

Wiranto berujar, demonstrasi memang menjadi hak masyarakat dan tidak dapat dilarang. "Namun jangan sampai kebebasan berpendapat itu melanggar kebebasan orang lain," tuturnya.

Dia mengimbau unjuk rasa yang kabarnya akan digelar massa Front Pembela Islam itu terlaksana tanpa melanggar aturan. "Jangan sampai ada yang merusak, mencekam, warga takut, jangan sampailah."

Wiranto menceritakan pertemuannya dengan sejumlah pemimpin ormas Islam tadi pagi. Dalam pertemuan itu, Wiranto mendampingi Presiden Joko Widodo menemui para ulama terkait dengan unjuk rasa tersebut.

“Kami menerima pemimpin Majelis Ulama Indonesia, pemimpin Muhammadiyah, dan pemimpin Nahdlatul Ulama," katanya. Dalam pertemuan itu, kata Wiranto, para ulama berharap unjuk rasa nanti berlangsung damai.

Baca:
Jokowi Pernah Jatuh Tertimpa Kuda
Kumpulkan 35 Pemred, Jokowi Ceritakan Kemarahannya
Demo 4 November, Megawati: Pemerintah Tidak Bisa Diinjak

Ia menuturkan polisi tengah mendalami laporan dugaan penistaan agama yang berawal dari komentar Ahok mengenai salah satu ayat Al-Quran. “Pernyataan Gubernur DKI dapat diproses hukum. Itu kan sudah diproses. Sebelum dipanggil, yang bersangkutan sudah datang ke polisi, dan sudah diperiksa," ujar Wiranto.

Dia meminta masyarakat menunggu keputusan hukum atas laporan tersebut. Pemeriksaan kasus, menurut dia, sudah sampai pada pemanggilan saksi terkait. "Jangan sampai masyarakat menggunakan isu itu untuk melakukan demonstrasi, tinggal nunggu saja,” tuturnya.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

15 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

16 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya