TEMPO.CO, Depok - Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok Farida Rachmayanti tercengang melihat angka perceraian di Depok yang terus meningkat saban tahun.
Bahkan, dari data yang ia peroleh, ada 5.000 yang sudah melakukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Kota Depok hingga akhir 2016. "Raperda ketahanan keluarga harus segera disahkan dan diterapkan untuk menekan angka perceraian di Depok," kata Farida saat melakukan rapat dengar pendapat di gedung DPRD Kota Depok, Jumat, 9 Desember 2016.
Ia menuturkan, pada 2013, ada 3.000 kasus perceraian. Lalu meningkat pada 2014 mencapai 3.400 perceraian, dan pada 2015 mencapai 3.786.
Perceraian di Depok, kata dia, disebabkan beberapa faktor, di antaranya usia menikah muda karena hamil sebelum pernikahan, tidak harmonis, perselingkuhan, masalah ekonomi, cacat biologis, dan krisis akhlak. "Cukup kompleks masalahnya," ujarnya.
Menurut dia, rancangan peraturan daerah ketahanan keluarga menjadi sangat penting disahkan untuk mencegah berbagai masalah yang sudah sangat kompleks di Depok. Sebab, dampak lemahnya ketahanan keluarga di Depok, selain menyebabkan banyaknya perceraian, juga menimbulkan masalah lain.
Ketahanan keluarga yang lemah bisa menyebabkan kerapuhan aspek ekonomi, nonprofit, kemiskinan, kerapuhan aspek lingkungan, fisik yang lemah, dan kerapuhan aspek sosial. "Tujuan perda ketahanan keluarga nanti salah satunya untuk keharmonisan keluarga," ucapnya.
IMAM HAMDI
Berita terkait
Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia
1 hari lalu
Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki
2 hari lalu
Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.
Baca SelengkapnyaAnalis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS
2 hari lalu
Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPenemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset
2 hari lalu
Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaAltaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding
3 hari lalu
JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.
Baca SelengkapnyaPencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus
3 hari lalu
Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.
Baca SelengkapnyaBegal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube
3 hari lalu
Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret
4 hari lalu
Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
6 hari lalu
Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Penuhi Lapangan Balai Kota Depok Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan
6 hari lalu
Ribuan warga Depok memenuhi Lapangan Balai Kota Depok untuk nobar semi final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan.
Baca Selengkapnya