Pemakaman Otak Pembunuhan Pulomas Dihadiri 9 Orang

Reporter

Jumat, 30 Desember 2016 16:45 WIB

Jasad Ramlan Butarbutar dikebumikan di TPU Kalimulya 3 Kelurahan Kalimulya, Kecmatan Cilodong, 30 Desember 2016. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Depok - Jasad Ramlan Butarbutar, otak perampokan sadis yang menyebabkan enam orang tewas di Pulomas, Jakarta Timur, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kalimulya 3, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jumat, 30 Desember 2016. Hanya sembilan kerabat Ramlan yang mengikuti pemakamannya.

Kerabat Ramlan, Abner Sitorus, mengatakan keluarga besarnya turut berduka atas meninggalnya korban atas ulah Ramlan alias Kapten Pincang di Pulomas, Selasa pekan lalu. "Kami keluarga besar meminta maaf atas ulah anggota keluarga kami. Semuanya menjadi korban," kata Sitorus.

Menurut dia, tindakan Ramlan memang tidak berperikemanusiaan. Namun Ramlan juga manusia yang harus dimaafkan. "Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa melanjutkan kehidupannya. Tuhan menyertai mereka," ucapnya.

Baca juga:

Ibu, Stop Memberi Bantuan Tak Perlu pada Anak

Terjaring Operasi Narkoba, Begini Klarifikasi Gading Marten


Pentolan perampok sadis tersebut meninggalkan seorang istri dan empat anak. Dalam pemakaman Ramlan, tiga orang terlihat menangis mengiringi proses pemakaman. Gerimis mewarnai pemakaman Ramlan. "Memang tindakan yang tidak berperikemanusiaan, tapi tidak tahu maksud Tuhan," tuturnya. "Maafkan tindakan saudara kami."

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Firdaus mengatakan Ramlan telah masuk daftar pencarian orang sejak 25 Oktober 2015. Ramlan melarikan diri setelah dibantarkan karena sakit ginjal dan diharuskan rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Ramlan cs ditangkap pada 15 Agustus 2015 setelah merampok rumah mewah di Tapos empat hari setelahnya. "Saat ditangkap, dia sudah menggunakan selang di tubuhnya," kata Firdaus, Kamis, 29 Desember 2016.

Baca juga:
Pembunuhan Pulomas, KPAI Cerita Soal Agnesya Istri Dodi

Polisi Usut Ultraman dan Power Ranger Menolak Semen Rembang


“Kapten” perampok sadis tersebut dibantarkan ke Rumah Sakit Kramat Jati selama satu bulan dari 2 September sampai 8 Oktober 2015. Tapi, karena perlu perawatan serius, Ramkan dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. "Pengobatan dirujuk ke RSCM dan harus rawat jalan. Pemberkasan berjalan dan sudah P-21 atau lengkap," ucapnya.

Selama proses rawat jalan di RSCM pada 17 Oktober 2015, Ramlan menjadi tahanan wajib lapor sepekan dua kali. Ramlan menjadi pesakitan yang ditangguhkan penahanannya dan diwajibkan laporan setiap Senin dan Kamis.

Namun, pada pekan pertama Oktober 2015 dan proses berkas sudah pada tahap kedua, Ramlan melarikan diri. "Dia tidak pernah laporan dari pertama kali statusnya wajib lapor," ujarnya. "Kami memang tidak melakukan penjagaan selama dia status penahannya ditangguhkan."

IMAM HAMDI






Advertising
Advertising


Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

4 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

7 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

11 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

16 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya