DKI Tak Dapat Penghargaan Sistem Transportasi, Ini Kata JK

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 31 Januari 2017 16:00 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di dekat proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Fatmawati, Jakarta, 19 Januari 2017. PT MRT Jakarta berkordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya, akan melakukan penutupan Jalan Fatmawati mulai 4 Februari hingga 11 Agustus 2017. ANTAR/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta tak termasuk dalam satu dari sebelas pemerintah provinsi peraih penghargaan atas penerapan sistem transportasi kota. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tingkat kemacetan yang masih tinggi di Jakarta sebagai penyebab juri tak menganugerahi penghargaan itu ke Jakarta.

"Karena itulah diperbaiki, dibikin MRT, light train," kata Kalla, Selasa, 31 Januari 2017, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. "Mudah-mudahan kalau sudah (ada sistem transportasi) itu, baru dapat penghargaan."

Kalla mengatakan, ada kemungkinan juri penganugerahan penghargaan ini masih melihat kemacetan yang masih tinggi dalam sistem transportasi DKI pada saat ini. Padahal, menurut Kalla, penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama 2016 diberikan bagi provinsi yang dianggap berhasil menata transportasinya dengan baik.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menyerahkan penghargaan atas penataan transportasi kabupaten/kota se-Indonesia. Ada sebelas daerah yang meraih penghargaan tersebut. Jakarta bukan satu dari sebelas daerah yang meraihnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama diberikan berdasarkan banyak kriteria. "Tentunya tim juri yang tahu, kami sebagai menteri itu netral melihat semua itu," kata Budi.

Penghargaan bidang perhubungan darat diberikan untuk beberapa kategori. Untuk provinsi, Wahana Tata Nugraha Wiratama diberikan Provinsi Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan.

Kalla dalam sambutannya mengatakan ukuran baik-buruk sistem transportasi paling tidak ditentukan dua hal, yakni kelancaran dan keamanan. Kelancaran, kata dia, dapat dihitung berapa rata-rata kecepatan yang bisa ditempuh. Untuk perkotaan, misalnya, kecepatan sebelumnya bisa mencapai 30 kilometer per jam, kini sebagian besar kota di bawah 20 kilometer per jam.

Untuk keamanan bisa terlihat dari tingkat kecelakaan. Kalla menyebut, pada 2016, terjadi kenaikan tingkat kecelakaan. Tingkat kecelakaan yang dicatat kepolisian pada 2016 hampir 100 ribu kecelakaan yang terjadi, sementara yang meninggal lebih 23 ribu jiwa.

Karena itu, Kalla menyebut banyak hal yang mesti diperbaiki dalam sistem transportasi. "Masih banyak hal yang harus kami perbaiki dalam sistem transportasi," kata Kalla.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

19 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya