Vonis Mati Pembunuh Eno,Ibu Ini Selalu Ingat Anaknya Disiksa

Reporter

Kamis, 9 Februari 2017 08:16 WIB

Masyarakat yang berada di halaman PN Tangerang meluapkan kekecewaannya saat jaksa penuntut umum hanya menuntut 10 tahun penjara terhadap terdakwa RA dalam kasus pembunuhan Eno Farihah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Doa Mahpudoh agar pembunuh anaknya divonis mati terkabul. Ketua majelis hakim, M. Irfan Siregar, menjatuhkan vonis mati kepada dua terdakwa, Rahmat Arifin bin Hartono dan Imam Harpriadi. Mahpudoh selalu ingat bagaimana anaknya disilsa sebelum mati dibunuh.

Pembacaan vonis itu dilakukan di Pengadilan Negeri Tangerang pada Rabu, 8 Februari 2017. Dalam setiap sidang, Mahpudoh selalu hadir bersama kerabatnya dengan menyewa angkutan umum dari rumahnya di Desa Pegandikan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang.

Baca juga:
Hakim Vonis Mati Dua Terdakwa Pembunuh Eno Farihah
Ibu Eno Farihah Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Berat


Eno Farihah dibunuh dan diperkosa di mes tempat kerjanya, PT Poly Global Mandiri, di Desa Jati Mulia, Kosambi. Pembunuhan keji itu terjadi 12 Mei 2016. Terdakwa lainnya yang masih di bawah umur, RAI, 15 tahun, telah divonis 10 tahun penjara.

Perempuan yang melahirkan tujuh anak itu mengatakan jika perbuatan para terdakwa sangat sadis dan keji. "Kalau langsung dibunuh mungkin tidak seberapa, tapi anak saya disiksa dan diperlakukan sangat tidak manusiawi," katanya.

Eno, 19 tahun, memiliki tiga kakak dan tiga adik. Sebelum meninggal, Eno pulang ke rumah orang tuanya setiap dua pekan sekali. "Kalau pulang, dia suka minta dimasakin jengkol. Di rumah suka nonton film Korea," ujar Mahfudoh mengenang.

Eno berencana mengajak ibunya pada Lebaran 2016 mengunjungi mes tempat dia tinggal di Kosambi. "Eno bilang, 'Mak, Lebaran ke mes ya, masakin ketupat'," tutur Mahfudoh menirukan ucapan anaknya.

Simak juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya

Di mata keluarga, Eno merupakan anak yang baik. Sebenarnya dia bekerja untuk mendapatkan uang jajan. Bahkan Eno menabung untuk diberikan kepada adik-adiknya. Selama ini Eno juga tidak pernah bercerita memiliki pacar atau tidak. "Anaknya pendiam. Kalau bicara seperlunya," ucap Mahfudoh.

Masyita, Human Resources Development Manager PT Polyta Global Mandiri, menyebut Eno berkepribadian baik. "Dia bekerja sebagai operator bagian mesin," kata Masyita.

AYU CIPTA | JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

4 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

4 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

5 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

6 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

6 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

6 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

6 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

6 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya