Pengamanan Aksi 212, Polda Metro Jaya Gandeng TNI  

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 13:14 WIB

Ribuan pengunjuk rasa menunaikan ibadah Sholat Jumat di lingkungan Masjid Istiqlal, Jakarta, 4 November 2016. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pernyataan yang dinilai menghina agama terjadi dalam kunjungannya di Kepulauan Seribu. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menyiapkan sejumlah personel guna mengamankan aksi 212 pada Selasa, 21 Februari 2017. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan persiapan pengamanan dan jumlah personel bergantung pada arah aksi.

"Akan kami komunikasikan dulu arah aksinya bagaimana," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin, 20 Februari 2017. Meski begitu, personel pengamanan dari kepolisian akan tetap dibantu oleh TNI.

Argo mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah personel yang akan diturunkan. "Personelnya ada banyaklah, sama TNI juga, gabungan," ujarnya.

Terkait dengan kemungkinan polisi memfasilitasi agar massa bertemu dengan pimpinan DPR, Argo menjelaskan hal itu bukan menjadi kewenangan polisi. Menurut dia, pihaknya hanya akan mengamankan aksi massa yang berlangsung. "Bukan mediasi, kalau kami sifatnya kan keamanan saja," katanya.

Baca: Polisi Benarkan Ada Rencana Aksi Gulingkan Ahok di DPR

Argo juga mengimbau massa tetap mematuhi peraturan yang ada, seperti tidak merusak fasilitas umum dan tetap memperhatikan hak masyarakat umum. "Jam 18.00 harus bubar dan semua kan sesuai dengan ketentuan. Makanya kita melakukan pengamanan," ucap Argo.

Polda Metro Jaya telah menerima surat permohonan kegiatan unjuk rasa dari Forum Umat Islam (FUI). Dalam surat itu, tertulis rencana aksi akan dilakukan di gedung DPR/MPR dengan jumlah orang sekitar 10 ribu.

Massa akan menyampaikan tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dicopot dari jabatannya. Mereka juga menuntut penghentian kriminalisasi terhadap ulama, setop penangkapan mahasiswa, dan mendesak aparat hukum memenjarakan penista agama. Penista agama yang dimaksud adalah Ahok yang saat ini tengah menjalani persidangan dalam perkara penistaan agama.

Baca: Rizieq, GNPF-MUI dan Munarman Tak Ikut Aksi 212, Ini Kata FPI

Jika tuntutan tak diakomodasi, mereka siap menduduki gedung Parlemen. Mereka juga merencanakan aksi lempar jamrah atau melempar kerikil di DPR.

Front Pembela Islam dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyatakan tak akan mengikuti aksi ini. Pengacara GNPF-MUI, Kapitra Ampera, mengatakan aksi itu adalah bagian dari domain umat. "Ini kan umat membela ulamanya. Kami tak punya inisiatif ke situ. Biarkan umat berpikir sendiri atas ulamanya. Kami hanya menjaga agar mereka tidak distraktif," ujarnya. Meski begitu, Kapitra mengatakan FPI dan GNPF-MUI akan tetap memantau jalannya aksi ini.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

12 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

12 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

41 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

41 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya