Jadi Bos Pandawa, Salman Nuryanto Berbusana Ala Diponegoro

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 21 Februari 2017 21:46 WIB

(ki-ka) Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing, Pemimpin Pandawa Group Depok Salman Nuryanto, dan Kuasa Hukum Salman, Andi Samsul Bahri, melakukan konferensi pers terkait dengan investasi ilegal di OJK, 28 November 2016. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Depok - Penampilan Salman Nuryanto berubah 180 derajat setelah membuka Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group pada 2014. Kemana pun dia pergi, Nuryanto selalu berpakaian layaknya Pangeran Diponegoro, pahlawan nasional Indonesia dari Jawa Tengah.

Di kepala Nuryanto selalu terlilit surban putih. Jubah dengan warna serupa udeng-udeng di kepalanya, menjadi identitas bos investasi bodong tersebut. Bahkan, Nuryanto selalu membawa tongkat komando seperti yang dipegang Presiden Soekarno saat bertemu dengan pengikutnya.


Baca: Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda


Gaya Nuryanto menjadi daya pikat untuk menggaet nasabah agar menanamkan modalnya ke Pandawa Group. “Begitu buka Pandawa Group, penampilannya jadi berubah. Yanto -sapaan Salman Nuryanto- begitu Islami dengan pakaian berjubah, pakai tongkat komando dan udeng-udeng di kepalanya,” kata Hariyanto, anak pemilik rumah yang pernah dikontrak Nuryanto, Selasa, 21 Februari 2017.

Hariyanto mengenal Nuryanto sebagai penjual bubur ayam. Nuryanto pertama mengontrak salah satu kamar di rumah orang tua Hariyanto di RT 03/08 nomor 34, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, pada 1997.

Nuryanto mengontrak selama setahun di rumahnya dengan sewa Rp 35 ribu per bulan. Nuryanto beberapa kali pindah kontrakan sampai 2012, tapi masih tetap di kawasan RT 03. Meski beberapa kali pindah, Yanto tetap berprofesi sebagai penjual bubur ayam.

Belakangan, pada 2011, Nuryanto banting setir, memulai usaha baru. Pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, itu menjadi sales obat herbal yang dijual keliling. Nuryanto mulai mempelajari bisnis multi level marketing obat herbal tersebut. Dua tahun menekuni bisnis itu, akhirnya Nuryanto merasakan hasilnya.

Begitu penghasilannya mulai melejit, pada 2013 Nuryanto pindah dari kontrakannya yang terakhir di RT 03ke rumah megah di Perumahan Palam Ganda Asri, Limo. Lantas pada 2014 bisnis bubur ayamnya ditinggalkan.

Di perumahan elit tersebut, Nuryanto mulai mengembangkan investasi berkedok koperasi simpan pinjam yang didirikannya. Dari sana, Nuryanto mulai membangun gurita bisnis Pandawa Group.

Pandawa Group mencari nasabah dengan iming-iming bunga 10 persen per bulan dari modal yang disetor ke lembaga investasinya. Bahkan, duit orang tua Hariyanto sebesar Rp 50 juta, hampir ditanamkan ke perusahaan Nuryanto.

“Pada 2014 Nuryanto sempat datang ke rumah, mengajak orang tua saya investasi ke Pandawa Group. Tapi tidak mau, sebab kami sekeluarga tahu dasarnya,” ujar Hariyanto. Menurut Haryanto, Pandawa Group semakin sukses menggaet nasabah karena tampilan Nuryanto yang bagai ulama besar. “Bahkan, NUryanto mengadakan pengajian di rumahnya setiap malam Jumat,” ujar Hariyanto.

Penampilan Nuryanto yang berubah drastis bgai Pangeran Diponegoro tersebut justru membuat Hariyanto tidak percaya. Apalagi, selama mengontrak di rumahnya belasan tahun lalu, ia pernah tidur sekamar dengan Nuryanto.


Baca juga: Selain Salman Nuryanto, Polisi Juga Tangkap Leader Pandawa


“Bahkan, sebelum pindah, penampilannya masih biasa saja. Tapi, begitu buka Pandawa Group, simbol agama digunakan Nuryanto,” ujar Hariyanto. Ketua RT 03, Darsa Sabatin, mengatakan Nuryanto tinggal di RT 03 lebih dari 20 tahun dengan berjualan bubur ayam. Namun, Senin lalu, warga RT 03 geger. Melalui siaran televise mereka menyaksikan Nuryanto ditangkap polisi.


Advertising
Advertising

IMAM HAMDI

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

7 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

8 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

4 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya