Presiden Joko Widodo didamping Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyaksikan penyelesaian terowongan bawah tanah Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I Sudirman-Bundaran HI, di titik pertemuan bor Antreja 1, Antreja 2, Mustikabumi 1, dan Mustikabumi 2, Setia Budi, Jakarta Pusat, 22 Februari 2017. TEMPO/Larissa.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumumkan kabar baik bahwa seluruh terowongan mass rapid transit (MRT) di Jakarta telah tersambung mulai Kamis, 23 Februari 2017. "Hari ini, kami sudah bisa menyampaikan bahwa seluruh terowongan yang dibangun untuk MRT sudah sambung," ucap Presiden Jokowi setelah meninjau proyek MRT.
Presiden mengatakan MRT akan beroperasi pada Maret 2019, tapi dipersiapkan sejak 2018 saat ajang Asian Games 2018 digelar. Jokowi berharap proyek tersebut bisa rampung sesuai dengan jadwal. "Kami berharap schedule itu betul-betul terus diikuti, agar proyek itu selesai tepat waktu," ujarnya.
Sedangkan soal pendanaan, Jokowi menekankan begitu banyak kombinasi sumber dana yang bisa diciptakan. "Pendanaan ini banyak sekali, bisa dari APBN, kombinasi APBN dan APBD seperti di sini, PPP kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, atau investasi," tuturnya.
Menurut Jokowi, kombinasi-kombinasi pendanaan perlu dilakukan sebagai upaya mempercepat pembangunan infrastruktur di Tanah Air. "Jadi, menurut saya, masalah pembiayaan sampai saat ini belum ada keluhan, baik dari kementerian maupun badan usaha milik negara," katanya.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
8 jam lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
