Foto udara luapan banjir kali Ciliwung dilihat di kawasan Kalibata, Jakarta, 21 Februari 2017. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, akan membentuk relawan bencana berbasis komunitas. "Ini bagian dari juga upaya pemahaman pengetahuan dan kesadaran jangka panjang mengenai bencana," kata Sumarsono.
Pernyataan Soni, panggilan akrab Sumarsono, disampaikan dalam rapat khusus membahas relawan kebencanaan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017.
Menurut Soni, pembentukan relawan tersebut itu juga untuk melengkapi usaha pemerintah Provinsi Jakarta dalam tanggap bencana.
Rapat juga membahas pembagian wilayah berdasar tingkat kerawanan. Nantinya, relawan bencana berbasis komunitas akan diutamakan fokus pada daerah siaga satu, kawasan rawan bencana.
"Kawasan rawan itu yang setiap tahun langganan bencana seperti banjir," kata Sumarsono seusai rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Dia membagi ke dalam kawasan siaga dua sebagai kawasan sedang. Kemudian, siaga tiga sebagai kawasan ringan bencana. Untuk itu, kata dia, diperlukan pemetaan wilayah. Sumarsono berharap minggu depan pemetaan wilayah ini dapat diselesaikan.
Terkait dengan teknis sistem kerja relawan bencana berbasis komunitas, Sumarsono menyerahkannya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
57 hari lalu
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.