Anggota FBR Tewas, Kompleks Perumahan John Kei Tegang
Editor
Ali Anwar
Selasa, 14 Maret 2017 20:55 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Anggota Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Bekasi, M. Sofiyudin C, 42 tahun, tewas setelah dianiaya orang tak dikenal di daerah Seroja, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa. Usai kejadian, wilayah setempat sempat memanas, karena nyaris terjadi bentrokan fisik.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, korban Sofiyudin, mengalami luka parah akibat pukulan benda tumpul di bagian kepalanya. “Korban meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” kata Hero, Selasa, 14 Maret 2017.
Baca: Pemicu Bentrokan Bekasi versi Kubu John Kei
Hero mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan perihal kronologis kejadian, serta motif penganiayaan tersebut. Menurut Hero, petugas gabungan dari Kepolisian Sektor Bekasi Utara dan Polres Metro Bekasi Kota tengah mengecek lokasi penganiayaan tersebut. “Untuk kejadian pastinya, diperkirakan di daerah Rawabugel, Bekasi Utara, ujar Hero.
Usai kejadian, kawasan Perumahan Titian Indah, sempat tegang. Karena perumahan tersebut tempat tinggal John Kei, tokoh asal Maluku Tenggara yang kerap bersentuhan dengan kekerasan di Jakarta dan Bekasi.
Sempat beredar isu, pelakunya terhubung dengan Jon Kei, dan massa FBR sempat terkonsentrasi di sana. Namun polisi meyakinkan bahwa kasus ini tidak diketahui pelaku dan motifnya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kepolisian menempatkan sekitar seratus aparatnyadekat dengan kompleks perumahan Titian Indah.
Baca juga: Anak Buah John Kei Damai dengan Warga Betawi
Polisi melakukan penjagaan di gerbang perumahan yang membatasi perumahan Titian Indah dengan perkampungan Kali Baru. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan seperti yang terjadi pada empat tahun lalu, dimana dua orang tewas, dianiaya.
Juru bicara Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing mengatakan, kondisi di lokasi sudah kondusif. Massa yang sempat berkerumun sudah dibubarkan. "Anggota tetap melakukan penjagaan, tapi tidak banyak," kata dia.
ADI WARSONO