Ruby Peggy Bantah Didiskriminasi Polres Jakarta Barat  

Reporter

Senin, 20 Maret 2017 19:13 WIB

Polres Jakarta Barat merilis pengakuan langsung tersangka pemukulan, RUby Peggy soal kabar diskriminasi dirinya di Polres Jakarta Barat, Senin, 20 Maret 2017. INGE KLARA/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan membantah adanya diskriminasi perlakuan terhadap Ruby Peggy Prima. Bahkan Ruby dihadirkan untuk menjelaskan duduk permasalahannya.

Ruby Peggy menjelaskan, dia sendirilah yang memutuskan mencukur habis rambutnya saat di dalam tahanan. "Ini keinginan saya sendiri," katanya di Polres Jakarta Barat, Senin, 20 Maret 2017.

Rubby Peggy, 26 tahun, merupakan salah satu tersangka pemukulan relawan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki-Djarot bernama Iwan, 43 tahun, pada Senin, 13 Maret 2017.

Menurut Ruby Peggy, ia memang awalnya hanya ingin mencukur kumis yang dianggapnya sudah panjang. Namun kemudian, ia juga ingin mencukur rambutnya yang mulai gondrong agar lebih rapi. Ruby Peggy pun meminta bantuan rekan setahanan bernama Monty. "Supaya lebih rapi dan lebih segar. Bisa dibilang saya juga mau buang sial," ucapnya.

Terkait dengan kabar dilarang salat menggunakan celana panjang, Ruby Peggy mengaku tidak pernah diperlakukan seperti itu. Ia hanya tidak mengetahui bahwa polisi sudah memfasilitasi sarung di musala. "Saya waktu itu buru-buru karena habis jam jenguk waktu salat sudah mau habis. Saya enggak tahu kalau ada sarung. Saya langsung salat saja. Waktu itu zuhur," ujarnya.

Sebelumnya, pengacara yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan Polres Jakarta Barat ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia karena menduga ada tidak diskriminasi terhadap Ruby Peggy di tahanan. Hal itu dilatarbelakangi saat perwakilan ACTA melihat Ruby Peggy salat menggunakan celana pendek setelah menjenguknya, Rabu, 15 Maret 2017.

"Kami melihat klien kami ini sedang salat tapi menggunakan celana pendek. Kami protes ke penyidik. Mereka (penyidik) mengatakan itu sudah prosedur. Jadi kami protes ketika celana pendek dipakai untuk shalat. Kenapa tidak pakai sarung atau celana panjang?" ujar wakil ACTA, Ali Lubis, Jumat, 17 Maret 2017.

Selama ini, para tahanan memang tidak diperbolehkan menggunakan celana panjang ataupun membawa sarung ke dalam tahanan. Itu untuk mengantisipasi dua benda tersebut menjadi alat untuk bunuh diri di dalam tahanan.

INGE KLARA SAFITRI




Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

5 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

8 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

9 hari lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

9 hari lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

9 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

KPK Ingatkan Keluarga Tahanan Tak Berikan Imbalan ke Pegawai Rutan saat Kunjungan Lebaran

28 hari lalu

KPK Ingatkan Keluarga Tahanan Tak Berikan Imbalan ke Pegawai Rutan saat Kunjungan Lebaran

KPK mengimbau para keluarga tahanan yang berkunjung di Rutan cabang KPK saat Idulfitri agar tak memberikan imbalan kepada pegawai rutan.

Baca Selengkapnya

Rutan Bareskrim Fasilitasi Keluarga Tahanan Berkunjung Rayakan Idulfitri Selama 3 Hari

28 hari lalu

Rutan Bareskrim Fasilitasi Keluarga Tahanan Berkunjung Rayakan Idulfitri Selama 3 Hari

Rutan Bareskrim Polri memfasilitasi para tahanan bisa merayakan Idulfitri 1445H bersama sanak saudara dengan membuka layanan kunjungan silaturahmi.

Baca Selengkapnya

KPK Ingatkan Pengunjung Tahanan Tak Beri Apa Pun Kepada Petugas Rutan

28 hari lalu

KPK Ingatkan Pengunjung Tahanan Tak Beri Apa Pun Kepada Petugas Rutan

Ali Fikri mengatakan Rutan Cabang KPK berkomitmen menjadi rutan yang berintegritas.

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Barat dan Polsek Buka Penitipan Motor dan Mobil Selama Mudik Lebaran

30 hari lalu

Polres Jakarta Barat dan Polsek Buka Penitipan Motor dan Mobil Selama Mudik Lebaran

Polres Metro Jakarta Barat membuka layanan penitipan motor dan mobil selama mudik lebaran.

Baca Selengkapnya