DKI Bingung Tunggakan Rusun Rp 1,3 M: Penyewanya Pulang Kampung

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 07:17 WIB

Pengendara motor melintasi sebuah lapangan di Rumah Susun Marunda, Jakarta (28/8). Mengenai rencana penerapan tarif parkir perjam salah seorang penghuni rusun yang memiliki mobil menyatakan keberatan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjelaskan hambatan utama dari permasalahan tunggakan biaya sewa pengguna rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta.

"Banyak penghuni rumah susun itu yang sudah hilang dan pulang kampung," kata Soni, sapaan Sumarsono di Balai Kota, Senin, 20 Maret 2017.

Pernyataan Soni itu merujuk pada data bahwa hingga 2013, ada 197 unit rumah susun yang menunggak membayar sewa dengan jumlah tunggakan mencapai Rp 1,377 miliar.

Baca juga: Plt Gubernur DKI: Hingga 2013, Tunggakan Rusun Capai Rp 1,37 M

Menurut Soni, setidaknya ada dua solusi untuk mengatasi permasalahan tunggakan biaya sewa bagi pengguna rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta.

Salah satunya adalah mengubah Peraturan Gubernur Nomor 111 Tahun 2014 tentang besaran denda bagi mereka yang menunggak.

"Ya, itu pergubnya diubah, enggak usah pakai tarif progresif, tapi flat saja," ujar Soni, sapaan Sumarsono di Balai Kota, Senin, 20 Maret 2017. Menurut Soni, besaran denda sebesar dua persen itu akan terus meningkat seiring bertambahnya tunggakan. Kalau tidak bisa bayar, dendanya terus progresif.

Kemudian, solusi lainnya adalah dengan melakukan pemutihan denda terutang. Soni menuturkan dua solusi tersebut tidak bisa serta merta diterapkan karena permasalahan tersebut menyangkut aset milik pemerintah daerah.

"Kalau pemutihan kan menyangkut dua hal. Satu menghapus utang negara perlu prosedur. Dan kita tidak memiliki pergub tata kelola penghapusan (aset)," uja Soni.

Kemudian, persoalan penghapusan aset atau pemutihan tunggakan biaya rusun harus dibahas secara politik dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Simak juga: Plt Gubernur DKI Ungkap Modus Penyewa Menunggak Sewa Rusun

Menurut Soni, persoalan aset harus dibahas dengan DPRD dan melalui mekanisme yang panjang jika harus ada pemutihan. "Pergubnya akan disesuaikan," kata Soni.

Sebagian rusun yang menunggak berada di wilayah Jakarta Utara. Sementara itu, untuk tunggakan 2014-2015, penghuni rusun masih diberi pembinaan saja.

"Ini kan harusnya masuk pendapatan APBD. Kalau enggak masuk, dianggap jadi piutang. Masuk dalam balance sheet yang tersisihkan," ujar Soni.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

7 jam lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

22 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

18 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

59 hari lalu

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya