PLT Gubernur DKI Hapus Tunggakan Iuran Penghuni Rusun

Reporter

Selasa, 28 Maret 2017 05:44 WIB

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat, Senin, 27 Maret 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berencana menghapuskan tunggakan iuran dari penghuni rumah susun sederhana sewa di sebagian besar wilayah Jakarta Utara. Soni, sapaan Sumarsono, mengatakan setidaknya 197 unit rumah susun di Jakarta memiliki tunggakan sebesar Rp 1,3 miliar yang dihitung hingga 2013.

Sekedar meluruskan, Soni menyebutkan tunggakan tersebut bukanlah tagihan sewa rusun yang tidak dibayar, melainkan tunggakan iuran pengelolaan lingkungan (IPL). Soni menuturkan biaya tersebut tidak sama dengan kewajiban yang harus dibayar sebagaimana pemilik apartemen.

"Sebenarnya itu uang gotong royong untuk menjaga rusunawa. Itu kepentingan dari mereka oleh mereka untuk mereka," ujar Soni saat dijumpai di Gedung Kemenko Maritim, Senin, 27 Maret 2017.

Baca: DKI Bingung Tunggakan Rusun Rp 1,3 M: Penyewanya Pulang Kampung

Meski begitu, orang-orang yang tercatat menunggak IPL hingga 2013 ditengarai sudah sulit dijumpai karena pindah rumah atau meninggal dunia. Hal tersebut membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sulit untuk mengidentifikasi penunggak IPL.

"Lalu kami (akhirnya) mengambil keputusan menghapuskan Rp 1,3 miliar ini. Namun kami masih mencari prosedur adminitratif karena ini penghapusan dan ini perlu didukung oleh Peraturan Gubernur," ujar Soni.

Baca: LBH Jakarta: 43,3 Persen Penghuni Rusun Pernah Menunggak

Menurut Soni, tata kelola pengapusan belum pernah terjadi sebelumnya. Artinya penghapusan utang bagi pengguna rusunawa baru pertama kali di Jakarta. Untuk itu, Soni menilai Pemprov DKI Jakarta perlu menyusun dasar hukum yang tepat agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

"Yang penting bahwa kami memahami persoalan yang dihadapi mereka yang tinggal di rusun. Jadi ini bukan iuran dalam konteks dia bayar beli apartemen," ujar Soni.

Menurut Soni, iuran tersebut sebetulnya uang yang akan kembali bersama untuk kelola oleh lingkungan rusun. Soni menilai iuran tersebut biasanya nilainya tidak begitu mahal jika dibanding mereka harus bayar rumah sewa. "Ini sangat-sangat lebih murah daripada bayar kos," ujar Soni.

LARISSA HUDA

Baca: Plt Gubernur DKI Ungkap Modus Penyewa Menunggak Sewa Rusun



Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

12 jam lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

18 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya