Marak Tawuran, Pelajar Terkena Sabetan Celurit Saat Pulang Sekolah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menugasi polisi wanita untuk berpatroli setiap hari guna mengantisipasi tawuran pelajar di wilayah setempat. "Anggota menyisir jalan setiap jam pulang sekolah," kata juru bicara Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing, Senin, 10 April 2017.
Daerah paling rawan tawuran adalah sekitar Bulak Kapal, Bekasi Timur. Polwan berpatroli dengan kendaraan roda dua menyisir lokasi-lokasi yang rawan dijadikan tempat tawuran. "Tidak hanya di Bulak Kapal saja, tapi seluruh jalan protokol," ujar Erna.
Polisi akan membubarkan gerombolan pelajar ketika sudah jam pulang sekolah dan mengarahkan mereka untuk pulang ke rumah masing-masing. "Kami juga akan menggeledah tas bawaan para pelajar," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menangkap dua pelajar seusai pelaksanaan ujian nasional di Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Bekasi Utara, pada Kamis pekan lalu karena terlibat tawuran. Dengan seragam bercoret-coret, keduanya kedapatan membawa dua celurit.
"Tawuran pelajar menjadi atensi, apalagi sudah banyak memakan korban," tutur Erna. Terakhir, dua pelajar tewas akibat tawuran di dua lokasi, yakni di Jatibening dan Rawalumbu, bulan lalu. Mereka adalah Oliver, 14 tahun, dan Ferdiyanto, 16 tahun.
Kepala Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 20 sekolah yang pelajarnya kerap terlibat tawuran. "Identitas sekolah kami rahasiakan demi citra sekolah itu," kata Hero.