2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 24 April 2017 13:43 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi RP Argo Yuwono. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan dua orang, yaitu Hasan dan Muklis, yang disebut sebagai pelaku serangan ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan hanyalah debt collector yang juga jadi informan polisi.

"Hasan dan Muklis profesinya mata elang, dibayar perusahaan leasing untuk mencari orang yang menunggak cicilan motor," kata Kepala Bagian Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Sabtu 22 April 2017. Saat berada di dekat rumah Novel, kedua orang itu membawa motor dan ngobrol dengan sejumlah orang.


Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, KPK Selidiki Rekaman CCTV



Sehari-hari tugas Muklis dan Hasan yakni mencari orang yang telat membayar angsuran kendaraan. Mereka menyelidiki kendaraan yang diduga digelapkan karena angsuran kredit tak lancar.

Muklis dan Hasan juga sering membantu polisi mengungkap pencurian kendaraan bermotor. Dari jasanya, polisi bisa mengetahui ke mana motor curian dilarikan. Kedua orang itu telah tercatat lebih dari 20 kali membantu polisi mengungkap kejahatan pencurian motor.

Sebelumnya foto Hasan dan Muklis viral di media sosial setelah terekam oleh seorang tetangga Novel tengah berada di sekitar rumah penyidik KPK itu.

"Tadi malam sudah bisa diyakini, kedua orang yang kami amankan ini bukan pelaku penyiraman," ujar Argo. Pernyataan Argo ini merespons tudingan netizen yang sebelumnya menuding Hasan dan Muklis.

Argo sudah memastikan saat kejadian penganiayaan terhadap Novel, kedua orang itu tidak berada di lokasi. Hasan diketahui sedang berada di Malang. Hasan juga menunjukkan tiket dan telah dikonfirmasi oleh kepolisian.


Baca: Ditabrak dan Disiram Air Keras, Novel Baswedan: Tidak Menyerah

Sedangkan Muklis diketahui sedang berada di Tambun, rumah saudaranya. Kepolisian telah memastikan bahwa Muklis memang berada di rumah saudaranya saat Novel mengalami penganiayaan.

Polisi juga mengatakan kedua orang itu terbuka saat dimintai keterangan. Muklis dan Hasan tak pernah menutupi identitas mereka.

Kasus ini mencuat saat saksi Yono memotret kedua orang itu di dekat rumah Novel pada 14 Maret atau beberapa hari setelah kejadian. Foto itu kemudian beredar di dunia maya. Polisi saat ini sedang menyelidiki temuan ini.


AVIT HIDAYAT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

14 Januari 2019

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

25 Juni 2017

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

19 Mei 2017

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

26 April 2017

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

21 April 2017

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

13 April 2017

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

13 April 2017

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

12 April 2017

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

12 April 2017

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.

Baca Selengkapnya

Ketua RT: Novel Baswedan Selalu Datang Sebelum Azan Subuh  

12 April 2017

Ketua RT: Novel Baswedan Selalu Datang Sebelum Azan Subuh  

Novel Baswedan selalu salat subuh di masjid.

Baca Selengkapnya