Hari Buruh, Demonstran Mulai Padati Kawasan Sekitar Patung Kuda

Reporter

Senin, 1 Mei 2017 10:41 WIB

Pekerja rumah tangga dan aktivis buruh migran dan perempuan berunjuk rasa di depan gerbang Monas di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin, 1 Mei 2017. Mereka memperingati Hari Buruh Internasional. Tempo/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Jakarta -Massa demonstran Hari Buruh Internasional mulai memadati area depan gerbang Monumen Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, 1 Mei 2017, sekitar pukul 09.30.

Dua mobil demonstran mengitari air mancur di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Satu mobil bertuliskan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia dan satu lagi dari Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia. Bak mobil pick up itu dijadikan panggung yang tingginya sekitar tiga meter.

Baca:
Bepergian di Hari Buruh? Lihat Dulu Rekayasa Jalan
Jika Tidak Berkepentingan, Hindari Jalan Menuju Kawasan Ini


Di depan gerbang Monas, beberapa serikat pekerja dan komunitas yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan unjuk rasa. Di antaranya pegiat Migran Care, Serikat Pekerja Rumah Tangga, dan Jala Pembantu Rumah Tangga (PRT).


Ketua Jala PRT Lita Anggraini mengatakan sekitar 300 massa unjuk rasa dari Komite Aksi Perempuan ini dan sebagian besar adalah anggota Serikat PRT. "Mereka minta izin kepada majikannya untuk ikut May Day hari ini."

Baca juga:
Rapper Iwa K Ditangkap, Polisi: Positif Ganja Seberat 1,5 Gram
Rapper Iwa K Ditangkap, Polisi: BNN yang Menentukan Rehabilitasi

Beberapa komunitas serikat buruh yang berada di sekitar Patung Kuda berkelompok-kelompok. Mereka juga mengenakan baju dengan warna seragam. Misalnya Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia memakai kaos hitam, sedangkan pekerja rumah tangga merah atau putih.

Serikat Buruh Sejahtera Indonesia tampil unik dengan menyajikan Reog Ponorogo. Mereka berjalan sambil membunyikan gong dan alat musik lainnya.


REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

22 hari lalu

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

Nurul Huda menggugah perhatian publik. Video curhatnya tentang pengalaman disiksa oleh majikannya di Oman menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

29 hari lalu

Beda Sikap Migrant Watch dan Migrant CARE Soal Dugaan TPPO Berkedok Magang Mahasiswa

Migrant Watch menilai kasus magang ke Jerman lebih tepat dikatakan sebagai kesalahan prosedur penempatan mahasiswa ketimbang TPPO.

Baca Selengkapnya

Ferienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka

34 hari lalu

Ferienjob: Praktik Lancung TPPO Berkedok Magang hingga Guru Besar Menjadi Tersangka

Dengan iming-iming magang di Jerman, para pelaku melakukan TPPO dengan menjebak dalam program Ferienjob

Baca Selengkapnya

TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

35 hari lalu

TPPO Modus Ferienjob, Migrant CARE Ungkap Sindikat Pernah Sasar Siswa SMK

Kasus TPPO menyasar dunia pendidikan. Selain Ferienjob, kasus perdagangan orang sempat masuk ke sekolah (SMK) menggunakan modus lain.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan

38 hari lalu

Migrant Care: PPLN Kuala Lumpur Tak Paham Aturan Pemilu, Hak Politik Ratusan Pekerja Migran Terabaikan

Migrant Care menyatakan PPLN Kuala Lumpur menunjukkan bobroknya penyelenggara pemilu dan tunduk pada keinginan parpol.

Baca Selengkapnya

Banyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur

49 hari lalu

Banyak Data Tidak Sesuai, Migrant Care Minta KPU Buka DPT PSU di Kuala Lumpur

Migrant Care menemukan hanya segelintir pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) hadir saat pencoblosan ulang di Kuala Lumpur Malaysia

Baca Selengkapnya

PSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut

50 hari lalu

PSU Kuala Lumpur Digelar Hari ini, Migrant Care Sebut Jumlah Pemilih Menciut

Migrant Care menyoroti berkurangnya jumlah pemilih dalam pemungutan suara ulang yang akan digelar di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

59 hari lalu

Cerita Awal Mula Migrant Care Mencium Adanya Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia

Migrant Care, mengungkap dugaan praktik jual beli surat suara pemilu di Malaysia. Surat suara pemilu itu dijual dari harga 25-50 Ringgit Malaysia

Baca Selengkapnya

Terungkap Modus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Ini Respons Bawaslu-KPU

27 Februari 2024

Terungkap Modus Dugaan Jual Beli Surat Suara di Malaysia, Ini Respons Bawaslu-KPU

Migrant Care mengungkap modus dugaan jual beli surat suara di Malaysia. Harga per satu surat suara dihargai sekitar Rp 90 ribu-120 ribu.

Baca Selengkapnya

Migrant Care Sebut Belum Terungkap Pengirim 1.900 Surat Suara Tercoblos di Malaysia

26 Februari 2024

Migrant Care Sebut Belum Terungkap Pengirim 1.900 Surat Suara Tercoblos di Malaysia

Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo mempertanyakan sistem pemungutan suara menggunakan metode pos.

Baca Selengkapnya