Kota Bekasi Tak Cukup Uang untuk Bayar Lahan Fly Over Bulak Kapal
Editor
Ali Anwar
Senin, 1 Mei 2017 14:41 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi terbentur anggaran untuk membebaskan lahan guna pembangunan proyek fly over dan underpass Bulak Kapal di Kecamatan Bekasi Timur. "Harga jual yang dipatok pemilik lahan cukup mahal," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pengadaan Lahan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi, Usman, Senin, 1 Mei 2017.
Menurut Usman, pemerintah membutuhkan anggaran hingga Rp 200 miliar jika semua dibebaskan tahun ini. Namun, pemerintah tidak cukup punya uang sebesar itu. Kalau pun ada, kata dia, hanya mampu sekitar Rp 20 miliar. "Kami masih negosiasi dengan pemilik lahan," ujar Usman.
Baca: Kota Bekasi Butuh Empat Fly Over
Selain masalah anggaran lahan yang bakal dipakai untuk pembangunan proyek tersebut, Usman menambahkan, sebagian masih dalam sengketa antara ahli waris. Karena itu, pemerintah meminta kepada pemilik lahan menyelesaikan sengketa tersebut. "Kami hanya membayar lahan yang tidak sengketa," kata Usman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan, kebutuhan lahan untuk kegiatan itu mencapai 2 hektare. "Pemerintah daerah hanya menyediakan lahan, konstruksi ditanggung pusat," kata Tri.
Menurut Tri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersedia membangun setelah lahan yang dibutuhkan tersedia. Hanya saja, dinas terkait setiap tahun mengalami kendala masalah pembebasan lahan. “Walhasil, pembangunan proyek di satu titik itu selalu tertunda,” kata Tri.
Pembangunan fly over dan underpass Bulak Kapal sudah bergulir sejak 2012. Proyek itu menyambungkan Jalan Juanda, M. Joyomartono, dan Jalan Pahlawan. Dua proyek itu cukup dibutuhkan untuk memecah kemacetan arus lalu lintas. Di sana juga terdapat perlintasan kereta api sebidang.
Warga Perumnas III, Bekasi Timur, Suwanto, mengatakan, kemacetan di simpang Jalan Pahlawan sudah tidak bisa ditolelir. Apalagi, ketika jam sibuk antara pukul 06.00-08.00 dan pukul 16.00-18.00 kemacetan di simpang jalan akan semakin bertambah.
Baca juga: Harga Tanah untuk Underpass di Bekasi Rp 10 Juta
"Jalan kecil, ditambah lagi ada perlintasan sebidang," kata Suwatnto. Menurut Suwanto, jalan tersebut merupakan penghubung warga tinggal di bagian utara, dengan jalan utama Kota Bekasi menuju ruas jalan tol. “Memang amat dibutuhkan fly over untuk memecah kemacetan,” ucap Suwanto.
ADI WARSONO