TEMPO.CO, Depok - Penduduk menutup Jembatan Pitara di Jalan Raya Pitara RT 07 RW 14 Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, yang ambles pada Senin, 1 Mei 2017. Jembatan itu tidak bisa dilalui kendaraan dari arah Cipayung menuju Jalan Raya Dewi Sartika menuju Jakarta, atau sebaliknya.
Warga mengimbau pengendara untuk mencari alternatif lain untuk menuju ke arah Cipayung atau Jakarta. "Kami tidak mau ambil risiko. Jadi jalan kami tutup,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pancoranmas Mamad Labet, Selasa, 2 Mei 2017.
Mamad menceritakan awal kejadian kemarin sore sekitar pukul 18.00. Saat itu hujan deras dan Kali Krukut meluap. "Jembatan tidak kuat dan ambles," kata Mamad.
Pengurus LPM, kata dia, pada lima bulan lalu sebenarnya telah melaporkan rapuhnya konstruksi jembatan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang agar segera diperbaiki. Namun pemerintah lambat menanggapi dan jembatan tidak kunjung diperbaiki. Padahal beton jembatan sudah retak-retak. "Yang dikhawatirkan warga terjadi."
Rapuhnya konstruksi jembatan telah dikeluhkan pengurus RT dan RW di Kelurahan Pancoranmas. Sebab, jembatan itu sudah berusia 25 tahun. "Jembatan harus segera dibangun kembali, tidak sekadar diperbaiki."
Menurut dia, jembatan berukuran 8 x 6 meter di Kali Krukut itu harus dibangun kembali dengan konstruksi yang lebih kuat. Kaki jembatan terus diterpa aliran sungai yang cukup deras. Apalagi jembatan itu akses utama warga yang dilalui angkutan kota.
Ketua RW 14 Kelurahan Pancoranmas Ucam Syamsuri prihatin atas amblesnya jembatan itu. Apalagi ia bersama pengurus RT dan RW telah mengajukan usul agar jembatan itu segera diperbaiki. "Awal April kemarin kami ajukan untuk diperbaiki. Tapi tidak ditanggapi."
Menurut Ucam, pemerintah kurang memperhatikan perawatan jembatan di Depok. Dia mengatakan ditutupnya Jalan Raya Pitara bakal berimbas pada semakin macetnya Jalan Raya Sawangan. Perbaikan Jembatan Pitara, kata dia, harus segera dilakukan. “Harapan warga diperbaiki total."
