Inginkan Rumah Susun, Bekasi Jamin Tak Ganggu Bisnis Rumah Petak

Reporter

Minggu, 7 Mei 2017 14:35 WIB

DOK/TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan tidak akan mematikan bisnis sewa rumah kontrakan meski ingin membangun rumah susun sewa untuk buruh. Kepala Dinas Perumahan, Penataan Kawasan, dan Pertanahan, Kabupaten Bekasi, Jamaludin yakin bahwa jika rumah susun sewa jadi dibangun pemerintah kabupaten tidak akan mengganggu pasar pemilik rumah petak.

“Pengusaha sewa rumah kontrakan mempunyai pasar sendiri,” kata Jamal, Ahad, 7 Mei 2017. Pemerintah Kabupaten akan mengkaji kebutuhan rumah susun untuk buruh sebelum diajukan kepada pemerintah pusat.

Baca:Jadi Kawasan Industri Terbesar, Bekasi Ingin Rumah Susun Sewa untuk Buruh

"Penyediaan rumah susun bisa menekan angka kejahatan seperti perampokan.” Belakangan ini, kata Jamal, buruh menjadi sasaran begal.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi, Taih Minarno mengatakan, sepakat dengan gagasan pemerintah perihal penyediaan rumah susun bagi buruh. "Rumah susun membantu meringankan beban buruh," kata Taih.

Misalnya, kata dia, pengeluaran sewa rumah kontrakan petak sebulan saat ini mencapai Rp500 ribu. Dengan adanya rumah susun sewa, mereka bisa menghemat hampir separuhnya. "Kalau lajang, satu rumah susun bisa ditempati dua orang, ini sangat membantu yang penghasilannya pas-pasan sesuai upah minimal," kata Taih.

Baca juga:
Sandiaga Siap Bahas Reklamasi Teluk Jakarta dengan Menko Luhut
Penganiaya Pembantu di Depok Jadi Tersangka

Pemerintah kabupaten diminta segera melakukan kajian ihwal pembangunan rumah susun itu. Sehingga rumah susun itu bisa segera dibangun. "Setiap kawasan industri harus ada rumah susun berikut fasilitasnya," ujar Taih.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan, kebutuhan tempat tinggal di Jawa Barat khususnya Bekasi sangat tinggi. Bekasi merupakan kawasan industri besar, serta berdekatan dengan Ibu Kota DKI Jakarta. "Rumah tapak sudah tidak memungkinkan," kata Deddy seusai menghadiri peresmian rumah murah di Sukatani, Kabupaten Bekasi, Kamis lalu, 4 Mei 2017.

Deddy mengatakan sudah saatnya hunian vertikal dikembangkan di daerah padat penduduk seperti di Bekasi. Hunian semacam itu, mampu menekan kebutuhan lahan untuk pembangunan tempat tinggal. "Kalau dikembangkan rumah tapak terus, lama-lama sawah hilang," kata Deddy.


ADI WARSONO


Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

23 jam lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

18 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya