Halangi Pegawai Pengadilan Pulang, Massa Pro Ahok Sempat Bentrok

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 10 Mei 2017 23:48 WIB

Para perwakilan organ massa pro Ahok yang baru bertemu Kapolres Metro Jakarta Pusat dan Kepala Humas Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mencoba membujuk massa untuk berangsur bubar di depan gedung Pengadilan Tinggi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 10 Mei 2017. Tempo/Aghniadi

TEMPO.CO, Jakarta - Massa pendukung bekas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, atau Ahok bersikukuh untuk tinggal di depan gedung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta hingga ada surat penangguhan penahanan dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Belasan pegawai pengadilan yang bekerja di gedung ini terhalang untuk pulang hingga pukul 19.30 WIB.

Tim gabungan Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih lalu menurunkan puluhan petugas untuk mengamankan situasi dan mengeluarkan para pegawai. Polisi sempat bersitegang dengan massa, yang menolak membuka pagar.


Baca: Aksi Dukung Ahok di Yogyakarta Diserang, Polisi Lepas Tembakan

"Dorong, dorong! Polisi jangan masuk!" ujar salah seorang massa dari pengeras suara. Massa saling dorong di depan pagar ketika tambahan aparat merongrong masuk.

Tepat saat aparat hendak membuka pagar, beberapa botol air melayang ke dalam area gedung. Beberapa satpam gedung yang kesal sempat melempar kembali satu botol ke arah massa. Dua orang juga sempat berteriak karena merasa terpukul petugas.


Baca: Demo Vonis Ahok, Makin Malam Massa di Pengadilan Tinggi Bertambah

Pasca bentrokan, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Asep Guntur Rahayu, sempat keluar pagar untuk melerai massa dibantu perwakilan pengunjuk rasa. Sempat saling bersikukuh, massa dan aparat akhirnya saling meminta maaf.

Dua belas orang perwakilan pengunjukrasa lalu diminta ke dalam untuk beraudiensi dengan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombespol Suyudi Ario Seto, dan Kepala Humas Pengadilan Tinggi DKI, Johanes Suhadi. Pada pukul 20.30 WIB perwakilan pengunjuk rasa keluar dan berbicara kepada massa dari atas mobil komando.

"Teman-teman, saat ini kasus Pak Ahok masih menjadi milik PN Jakarta Utara. Meskipun banding masih ada proses dulu, tim pengacara Pak Ahok mau menyusun memori banding yang oke punya. Tidak abal-abal. Jadi mohon sabar," ujar Bahar Siagian, salah satu perwakilan pengunjuk rasa. Para perwakilan lain lalu membujuk massa untuk berangsur bubar.

Walaupun sudah menerima imbauan, hingga pukul 21.30 WIB, massa masih belum beranjak dan masih banyak berdatangan. Mereka lalu mengisi malam dengan berjoget dangdut dengan musik dari mobil komando.

AGHNIADI

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

11 jam lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

PN Seirampah Sita Aset Negara Seluas 121 Hektar Milik PTPN 4 dari Penggarap

1 hari lalu

PN Seirampah Sita Aset Negara Seluas 121 Hektar Milik PTPN 4 dari Penggarap

Pengadilan Negeri Seirampah mengeksekusi lahan seluas 121 hektar milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 4 Regional 2 dari tangan penggarap

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

1 hari lalu

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

Pada 2005 Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) mulai berlaku di Indonesia menangani perselisihan hubungan industrial, seperti PHK.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

12 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

12 hari lalu

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

Putusan Majelis Hakim itu diambil dengan pertimbangan dan pendapat bahwa gugatan yang diajukan Almas terhadap Gibran bersifat Vexatious Litigation.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

18 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

19 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

19 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

25 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya