Peringatan Tragedi Trisakti, Panitia: Ada yang Belum Dituntaskan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 13 Mei 2017 00:35 WIB

Peringatan 19 tahun kasus Tragedi Trisakti. Kampus A Trisakti, Kyai Tapa, Jakarta Barat, 12 Mei 2017. Tempo/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta -Tragedi Trisakti yang juga dikenal sebagai Tragedi 12 Mei, kembali dikenang keluarga besar universitas Trisakti, Jakarta. Kasus penembakan di masa orde baru, membuat banyak mahasiswa terluka serta empat orang diantaranya meninggal akibat peluru dari aparat.

Menurut Ketua Panitia Khusus acara peringatan 19 tahun Tragedi Trisakti, Muhammad Rama Randika Pradena Muslim, diharapkan dengan diadakan acara ini, keluarga besar Trisakti dan warga negara Indonesia umumnya, kembali teringat kejadian yang belum terselesaikan.
Baca : Komnas HAM: Selesaikan Kasus Tragedi Trisakti

"Saya itu lebih ke mendidik mahasiswanya, dari ke tahun ke tahun mahasiswa yang demo itu tidak tahu apa yang mereka perjuangkan. Selain itu, supaya warga tetap ingat kejadian ini," kata Rama setelah usai acara aksi damai keliling kampus A Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, yang diikuti ratusan mahasiswa pada tanggal 12 Mei 2017.

Menurut Rama, acara hari ini lebih sederhana namun tetap bermakna. "Saya sekarang lebih mengisi amunisi biar anak-anak pada mengerti, apa tujuan dari demo." Acara yang dimulai sejak pagi berupa upacara, ada pameran, talk show, simulasi aksi dan mimbar bebas.


Simulasi aksi berupa perjalanan pendek dari lokasi parkir di depan gedung rektorat lalu keluar ke Jalan Kyai Tapa, lalu kembali masuk lewat gerbang di sisi lain. Aksi lengkap dengan mobil komando dan beberapa mahasiswa bergantian melakukan orasi.
Simak juga : Peringati Tragedi Trisakti, Mahasiswa Unjuk Rasa ke Istana Merdeka

Selama perjalanan mereka juga menyanyikan berbagai lagu perjuangan dan membagikan bunga mawar kepada polisi yang mejaga aksi itu. Sedangkan acara tabur bunga ke makam korban yang telah tiada dilakukan pada tanggal 8 Mei di Jakarta, dan 9 Mei di Bandung.

Pihak kampus mendukung acara tersebut walau kampus tidak diliburkan, "Dosen mendukung dengan memberikan dispensasi." kata Rama yang kuliah di jurusan Mesin, fakultas Tehnik Industri, angkatan 2015.

Tampak beberapa karangan bunga bertebaran di tugu reformasi untuk mengenang mahasiswa yang telah meninggal saat itu yaitu Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Heri Hertanto (Fakultas Teknik Industri, angkatan 95), Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), dan Hafidin Royan (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95).


MARIA FRANSISCA

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

38 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

38 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya