Asisten Sekda DKI: Jika Sampah Dikelola Mandiri, PPSU Berkurang

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 24 Mei 2017 07:00 WIB

Petugas PPSU membersihkan karangan bunga yang dibakar peserta unjuk rasa pada Hari Buruh Internasional dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, 1 Mei 2017. Tempo/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Gamal Sinurat memperkirakan jumlah petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye akan berkurang jika masyarakat DKI bisa mengelola sampahnya secara mandiri. "PPSU itu ke depannya enggak perlu sebanyak ini karena masyarakat mengelola sendiri," kata Gamal di Balai Kota DKI, Selasa, 23 Mei 2017.

Pengelolaan sampah secara mandiri merupakan usulan dari tim sinkronisasi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pengelolaan sampah secara mandiri bertujuan mengurangi volume sampah DKI. Usulan tersebut dibahas dalam pertemuan tim sinkronisasi dengan pemerintah DKI hari ini yang turut dihadiri Gamal.



Baca: Petugas PPSU Meninggal, Djarot Minta Berhati-hati

Gamal sendiri belum bisa memastikan berapa jumlah PPSU yang akan berkurang. Sebab, Dinas Lingkungan Hidup DKI akan terlebih dulu melakukan penguatan terhadap regulasi mengenai pengelolaan sampah. "Kalau (regulasi) itu sudah berjalan dengan baik, kan enggak perlu banyak PPSU," ujarnya.

Ia menuturkan, pengelolaan sampah secara mandiri memang harus dilakukan di kawasan permukiman. Namun, selama ini penanganannya belum maksimal. Sehingga butuh penguatan regulasi saat membahasnya bersama tim sinkronisasi. "Ini yang jadi bahasan tadi. Kegiatannya tetap, programnya hampir sama, cuma filosofinya diperkuat," kata dia.

Menurut Gamal, pengurangan PPSU akan dilakukan setelah adanya evaluasi terhadap pelaksanaan penanganan sampah. Ia akan melihat terlebih dulu seberapa efektif pengelolaan sampah secara mandiri. Jika Anies-Sandi resmi menjabat, nantinya akan ada kegiatan berupa sosialisasi pengelolaan sampah mandiri, juga tentang bank sampah.



Baca: Ini Alasan Ahok Belum Naikkan Gaji Petugas Kebersihan

Anggota tim sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya yang ikut dalam pembahasan pengelolaan sampah secara mandiri itu mengatakan, wacana pengurangan PPSU belum dibahas. Tetapi, dia menilai pengelolaan sampah secara mandiri belum tentu akan mengurangi jumlah pasukan oranye.

"PPSU kan enggak urus sampah rumah tangga tapi sampah ruang publik. Jadi kalau kami bilang mengurangi sampah, apakah akan mengurangi PPSU ya belum tentu. Kami belum tahu sampai sejauh apa," ucapnya.

FRISKI RIANA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya