Pasca-Ledakan, Terminal Kampung Melayu Berangsur Normal

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 07:17 WIB

Tim laboratorium dan forensik Polda Metro Jaya saat menyisir lokasi kejadian pasca terjadi ledakan bom di dalam Halte Transjakarta, di Terminal Kampung melayu, Jakarta, 25 Mei 2017. Serangan yang diduga bom bunuh diri meledak di dalam Halte Transjakarta Kampung Melayu dan menewaskan 3 anggota kepolisian serta beberapa warga. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, berangsur normal pada Kamis dinihari, 25 Mei 2017. Lalu lintas di kawasan itu sebelumnya ditutup polisi untuk pemeriksaan tempat kejadian perkara bom bunuh diri.

Arus kendaraan umum dari arah Jatinegara menuju Cawang dan sebaliknya sudah dibuka sejak sekitar pukul 03.00. Arus lalu lintas dari serta menuju arah Matraman dan Tebet kembali lancar setelah sebelumnya dialihkan.

Baca:
Dua Bom Kampung Melayu, 3 Orang Meninggal
Ledakan di Kampung Melayu, Tangan dan Kepala Terpisah dari Tubuh

Namun halte Transjakarta di Kampung Melayu yang terkena ledakan untuk sementara tidak beroperasi. Hingga berita ini ditulis, garis polisi masih melintang di halte itu.

Ledakan terjadi di sisi timur halte Transjakarta di Kampung Melayu pada Rabu, 24 Mei 2017, sekitar pukul 21.00. Ledakan terjadi dua kali, yakni satu di dekat toilet dan satu lagi di depan pintu jalur Transjakarta.

Wakil Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin menjelaskan dalam jumpa pers Rabu malam, bom meledak ketika polisi mengamankan pawai warga. Pelakunya diduga tewas. Korban ledakan itu sebanyak 15, lima di antaranya anggota Polri. Tiga dari 15 korban itu meninggal, yakni 1 polisi, 1 warga sipil, dan 1 lagi terduga pelaku.

Baca juga:
Bom Bunuh Diri Kampung Melayu, Serpihannya Mirip Bom Panci
Ledakan di Kampung Melayu, Halte Transjakarta Ditutup

Lokasi ledakan menjadi tontonan pengendara kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas. Mereka sesekali melambatkan laju kendaraannya saat melintas di sekitar Terminal Kampung Melayu.

Beberapa di antaranya antusias mengambil gambar halte yang terkena ledakan. "Saya membaca beritanya, takut. Tapi, kalau sudah aman, saya mau lihat," ujar Wilan, 28 tahun, pegawai swasta, saat ditanyai Tempo di sekitar lokasi.

Simak:
Ibu-Ayah Ditahan di Polda, 2 Balita Telantar
Anggaran DKI 2018 Membengkak, Bappeda: Perlu Direvisi

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta masyarakat tak khawatir berlebihan akibat ledakan bom itu. Dia memastikan lokasi ledakan di Kampung Melayu sebagai satu-satunya tempat yang diwaspadai saat ini. "Penyisiran hanya di tempat kejadian ini.” Ia meminta masyarakat tidak mempercayai tempat-tempat lain yang dikabarkan rawan. "Itu hoax, ya," ujar Setyo, Kamis.

Dia tak menampik adanya pergerakan tim Gegana di sejumlah lokasi di Jakarta. Namun hal itu belum dipastikan terkait dengan serangan di Kampung Melayu. "Ada kaitan atau tidak, intinya saya ingin bilang, masyarakat jangan takut.” Polri, kata Setyo, menjamin keamanan.

YOHANES PASKALIS








Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

13 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya