Bom Kampung Melayu, Saksi Mata Cerita Sesaat Menjelang Buumm!

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 25 Mei 2017 12:07 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang saksi mata di lokasi kejadian menceritakan bagaimana keadaan menjelang bom diledakkan di Terminal Kampung Melayu pada Rabu, 24 Mei 2017, yang menewaskan tiga orang. Saat itu, polisi sedang berada di lokasi.

"Sekitar setengah jam sebelum kejadian, ada pawai obor lewat sini (Jalan Otto Iskandar Dinata)," ujar Maruli Situmorang, seorang saksi mata di lokasi kejadian, saat ditemui Tempo, Kamis, 25 Mei 2017.

Maruli mengatakan saat itu ada sekitar 15 polisi yang berjaga di sekitar Halte Transjakarta Kampung Melayu. Mereka berkumpul di depan toilet, yang berada sekitar 10 meter di samping halte. Di depan toilet, sejumlah mikrolet dan motor diparkir.

Baca: Pasca-Ledakan, Terminal Kampung Melayu Berangsur Normal

"(Para polisi) ada yang duduk-duduk di mobil, ada pula yang duduk di motor," kata Maruli yang berjualan kopi di dekat lokasi. Para polisi itu, kata dia, mulai nampak hadir di sana sejak pukul 18.30 WIB.

Sekitar pukul 20.50 WIB, menurut Maruli, ledakan pertama terdengar. Asap putih mengepul dari arah toilet halte. Ia menduga sumber ledakan berada di depan toilet persis, lokasi para polisi berkumpul.

Baca: Akibat Bom Kampung Melayu, 2 Polisi Terganggu Pendengarannya

Maruli mengatakan beberapa temannya mendekati lokasi dan mencoba membantu polisi yang terluka. Namun lima menit kemudian, bom kedua kembali meledak di lokasi yang sama. "Teman saya, Agung supir, ikut terluka di kakinya," kata dia.

Akibat ledakan kedua itu, sejumlah polisi langsung berteriak untuk menjauhi lokasi. Karena itu pula, warga yang berada di sekitar lokasi pun ikut berhamburan. Apalagi saat itu kondisi di halte dan di sekitarnya sedang padat.

Baca:Jadi Korban Bom, Ini yang Dikhawatirkan terhadap Bripda Yogi

"Saya langsung minta istri saya untuk lari ke sana (arah Jalan Raya Jatinegara Timur). Dia bawa anak soalnya," kata Maruli.

Dari keterangan Mabes Polri, aksi ini membuat tiga polisi terluka. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasista, para anggota polisi ini merupakan anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.

Polisi menyebut aksi bunuh diri ini diduga dilakukan oleh dua pelaku. Mereka disebut menggunakan bom panci.

Baca: Ini Bahayanya Menyebarkan Foto Korban Bom Kampung Melayu

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

5 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

5 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

5 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya