Petunjuk arah menuju loket penjualan tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Pulogebang, Jakarta, 21 Desember 2016. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mematangkan berbagai persiapan jelang peresmian Terminal Pulogebang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerja sama dengan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) akan menguji coba tiket elektronik (e-ticket) di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, pekan depan.
"Jadi nanti para operator tinggal pakai aplikasi saja. Akan kelihatan di sana bus mana yang akan berangkat dan masyarakat dapat pesan secara elektronik," kata Kepala BPTJ Elly Sinaga di Kantor BPTJ, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Mei 2017.
Selama ini kata dia operator bus di Pulo Gebang yang berjumlah 116 perusahaan menjual tiket dengan membuka meja konter masing-masing. "Kalau seperti itu kan masyarakat susah lihatnya," kata dia.
Belum lagi, kata dia, harganya pun berbeda-beda untuk setiap operator. "Tergantung siapa yang bisa tarik duluan, tarik-tarikan. Apalagi kalau lebaran, bisa terjadi calo-calo," ujarnya.
Dia juga berujar dengan sistem tiket elektronik ini, penumpang akan lebih dapat diatur, sebab nanti akan ada zona penumpang mana yang sudah beli tiket dan yang belum. "Harus melakukan tap untuk penumpang yang sudah beli tiket," katanya.
Sejauh ini masyarakat baru dapat menikmati fasilitas ini untuk pemberangkatan dari Pulo Gebang saja, sementara untuk kembali ke Jakarta masih harus mengikuti tata cara pembelian tiket dari terminal asal yang masih konvensional. "Kecuali dari Terminal Tirtonadi, Solo yang juga sudah terapkan tiket elektronik," kata dia.