Kondisi Terakhir Para Korban Bom Kampung Melayu di RS Polri

Reporter

Jumat, 26 Mei 2017 21:40 WIB

Direktur Direktorat Sabhara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Slamet Hadi mengunjungi korban ledakan bom Kampung Melayu dari anggota Polri yang dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, 26 Mei 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Sabhara Kepolisian Daerah Metro Jaya yang menjadi korban bom Kampung Melayu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kondisi mereka dikabarkan membaik dan stabil.

“Anggota kami yang jadi korban kondisinya semua telah stabil," ujar Direktur Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Slamet Hadi saat mengunjungi anggotanya di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, pada Jumat 26 Mei 2017.

Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Teror Bom Kampung Melayu



Saat kejadian ledakan bom bunuh diri pada Rabu malam, 24 Mei 2017, anggota Sabhara itu sedang bertugas mengamankan pawai obor warga menyambut Ramadan 2017. Anggota Shabara itu adalah Brigadir Dua Puji Sahputra. Dirawat di ruang 302. Puji mengalami luka pada bagian perut dan tangan kiri terkena serpihan.

Korban lainnya, Brigadir Dua Muhammad Al Agung, juga anggota Sabhara Polda Metro Jaya yang dirawat di ruang 304 RS Polri, Agung terluka pada kelapa bagian belakang dan punggung. Bibirnya robek terkena serpihan bom.

Baca juga: Begini Kronologi Ledakan Bom Kampung Melayu

Sedangkan korban bom di ruang 312, yaitu Brigadir Dua Pandu Dwi. Pandu mengalami luka pada punggung dan bokong. Satu lagi korban dari anggota Shabara, Brigadir Dua Zhulkron Rian, yang mendapat penanganan operasi. Zhulkron mengalami luka pangkal hidung dan bahu kiri.

Total korban meninggal teror bom Kampung Melayu sebanyak 5 orang. Tiga di antaranya anggota Polda Metro Jaya dan dua orang diduga kuat pelaku bom bunuh diri. Sedangkan korban luka mencapai belasan orang.

IRSYAN HASYIM | UWD


Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung




Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

11 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

12 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya