Jakarta Dapat Opini WDP Sejak Zaman Jokowi, DPRD: Perlu Pansus

Reporter

Kamis, 1 Juni 2017 10:00 WIB

Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (dua dari kanan) tiba di RPTRA Intan di Cilandak, Jakarta, 24 Mei 2017. RPTRA Intan dibangun selama enam bulan melalui biaya tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) High Scope dengan bujet sekitar Rp 1,9 miliar. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai DPRD DKI perlu membentuk pansus atau panitia khusus karena sudah empat tahun berturut-rutut laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP). Kekecewaannya muncul lantaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah empat kali mendapatkan opini serupa sejak gubernur dijabat Jokowi.

"Ya, dapat juara bertahan. Empat tahun berturut-turut. Ini harus jadi catatan kritis juga," ujar Triwisaksana atau akrab dengan sebutan Bang Sani seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.

Baca juga: BPK Beri Opini WDP untuk Laporan Keuangan DKI Jakarta

Sani menyarankan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi membentuk panitia khusus untuk mengevaluasi penyebab laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta hanya memperoleh opini WDP selama empat tahun berturut-turut. Ia menyoroti permasalahan yang jadi poin penting atas rekomendasi BPK, yaku pengelolaan aset daerah.

"Khususnya soal pengelolaan aset, fasilitas sosial (fasos), dan fasilitas umum (fasum), serta laporan keuangan. Jadi yang perlu didalami, apakah Pemda DKI sudah menjalankan rekomendasi pada tahun-tahun sebelumnya. Tampaknya sih belum. Buktinya WDP lagi," ujar Sani.

Sani menilai Pemprov DKI tidak serius dalam membuat laporan keuangan. Paslanya, Sani menekankan, poin permasalahan yang disampaikan oleh BPK masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni lemahnya pencatatan aset.

Baca juga: Djarot Sudah Memprediksi Jakarta Dapat Opini WDP Lagi dari BPK

"Itu membuktikan bahwa tidak ada tindak lanjut, dan tidak ada keseriusan utk menindaklanjuti rekomendasi BPK. Jadi, kalau ada satu kata mewakilli kondisi ini yang mengecewakan berarti tidak ada perbaikan dalam hal laporan keuangan," ujar Sani.

Sani menuturkan opini yang disampaikan oleh BPK, menjadi tanggung jawab penuh untuk seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Menurut Sani, legislatif hanya berfungsi untuk mengajukan mata anggaran. "Semuanya, legislatif engagk ada urusan dengan keuangan. Kami menaggarkan aja," ujar Sani.

Sebelumnya, pelaksana tugas gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan, menerima hasil pemeriksaan itu karena memang ada beberapa masalah dalam pencatatan keuangan di DKI. "Saya tidak mengejar itu, mau itu WDP atau WTP. Tapi sebagian besar selalu hasilnya wajar dengan pengecualian," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa, 30 Mei 2017.
LARISSA HUDA

Berita terkait

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

57 menit lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

1 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

1 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

2 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

4 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

16 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

18 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

1 hari lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya