Jakarta- Halte CSW koridor 13 Transjakarta. Belum terlihat adanya pembangunan eskalator dan elevator seperti yang direncanakan. Anak tangga halte ini berjumlah 117 dan ketinggian sekitar 24 meter. Jakarta, 7 Juni 2017. TEMPO/Bayu Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan akan mengusahakan pengoperasian koridor 13 yang melayani rute Tendean-Ciledug dilakukan sesuai dengan target waktu. "Transjakarta bersama dengan Dinas Perhubungan DKI berusaha keras agar tetap diluncurkan tanggal 22 (Juni 2017)," kata Djarot di Balai Kota DKI, Senin, 12 Juni 2017.
Djarot mengatakan uji coba koridor 13, yang seharusnya dilaksanakan hari ini, terpaksa ditunda lantaran beberapa infrastruktur belum siap. Sehingga Transjakarta memutuskan membenahi infrastruktur hingga siap diuji coba. "Kalau enggak siap betul ya, ngapain," ujarnya.
Pembenahan akan dilakukan di sejumlah halte yang masih minim penerangan di malam hari. Selain itu, Djarot akan memastikan fasilitas halte di jalan layang khusus bus Transjakarta bisa memenuhi standar.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono sebelumnya menyampaikan pintu halte di koridor 13 yang belum memenuhi standar pelayanan ada di Halte CSW, Cipulir, Swadarma, dan Halte Adam Malik.
Beberapa letak loket pun harus diubah. Lubang loket kasir seharusnya lurus dengan arah arus pelanggan datang, bukan di samping, agar pelanggan yang bertransaksi tidak mengganggu antrean.
Djarot juga akan menghubungi Universitas Budi Luhur sehubungan dengan Halte Adam Malik yang berada di depan universitas itu. Jalan di halte itu dianggap terlalu sempit. "Kami akan kontak Universitas Budi Luhur untuk bisa dilebarin (jalannya)," ucapnya.
Selain batal melakukan uji coba mengangkut penumpang, PT Transjakarta mempertimbangkan menunda pengoperasian koridor 13 yang semula dijadwalkan pada 22 Juni 2017.