Massa gabungan dari organisasi umat Islam, warga masyarakat, dan praktisi hukum, menggelar Aksi Bela Ulama di Bandung, 2 Juni 2017.Mereka menyatakan menolak kriminalisasi ulama dan aktivis Islam. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya ikut menanggapi analisa di balik pembuatan baladacintarizieq.com yang beredar di dunia maya. Analisa itu menyebutkan pembuat situs itu bersumber dari sebuah alamat di Jalan Seno Raya, Pejaten, Pasar Minggu. Bukan di Amerika Serikat sebagaimana dijelaskan kepolisian.
Analisa itu dimuat dalam analisisbaladacintarizieq.blogspot.co.id. Namun, alamat situs baladacintarizieq.com, tidak dapat diakses.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membantah analisisa tersebut. "Tidak benar itu," kata Argo saat dikonfirmasi Senin, 12 Juni 2017 di Polda Metro Jaya.
Argo mengatakan, saat ini kepolisian masih mendalami kasus ini. Kepolisian kesulitan menemukannya karena sosok pembuatnya menggunakan ip address yang anonim. Terakhir, kepolisian melacak situs itu berasal dari Amerika Serikat. Namun hingga saat ini, polisi belum medapati asal muasal pembuat situs itu.
Menurut Argo, kepolisian siap menerima saran dari manapun untuk menemukan pembuat situs itu. "Silakan laporan kepolisian untuk memberikan masukan. Kami belum menemukan identitasnya," kata dia.
Situs analisisaladacintarizieq.blogspot.co.id beredar beberapa hari lalu. Blog tersebut memaparkan analisis IT di balik pembuat situs baladacintarizieq.com. Hasilnya, disebutkan pemilik domain situs baladacintarizieq berada di Indonesia dan teregistrasi dengan nama Irfan Miftach yang beralamat di Jalan Seno Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Situs baladacintarizieq.com menampilkan chat, rekaman suara, serta chat berbau pornografi. Polisi menduga chat itu terjadi antara Rizieq Syihab dengan Firza Husein. Kedua orang tersebut telah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka dalam kasus pornografi.