Pasca-Lebaran, Kota Bekasi Bakal Diserbu 20 Ribu Pendatang Baru

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 22 Juni 2017 17:02 WIB

Sejumlah pemudik bermotor memadati Perempatan UNISMA di Jl. Raya Kalimalang, Bekasi, Minggu (26/8). Ribuan pemudik berkendaraan roda dua kembali menyerbu Ibukota menjelang habisnya masa liburan Lebaran, pada Lebaran tahun ini sebanyak 759.159 kendaraan roda dua digunakan para pemudik untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi memproyeksikan jumlah pendatang baru setelah Lebaran akan mencapai 20 ribu orang. "Kota Bekasi masih menjadi daya tarik bagi perantau," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi Erwin Effendi, Kamis, 22 Juni 2017.

Erwin mengatakan saat ini jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2,5 juta jiwa. Selain faktor kelahiran, pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut disumbang oleh urbanisasi yang mencapai lebih dari 50 persen. "Pendatang paling banyak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera," ujar Erwin.

Baca: Seusai Lebaran, Bekasi Bakal Diserbu 10 Ribu Pendatang Baru

Pemerintah Kota Bekasi, kata Erwin, tidak melarang arus urbanisasi. Namun dia meminta kepada kaum urban agar tidak hanya asal datang, tapi mempunyai kemampuan bersaing agar mendapatkan pekerjaan. "Datang bukan malah menambah angka pengangguran," kata Erwin.

Pihaknya meminta kepada kaum urban agar tertib administrasi. Minimal membawa identitas diri kemudian melapor kepada pihak RT maupun RW di tempat tinggal yang baru. "Kami akan melakukan operasi yustisi dan mengecek ke rumah-rumah kontrakan," ucapnya.

Menurut Erwin, pengecekan pendatang baru dianggap penting. Tak hanya pendataan, pihaknya akan melakukan wawancara ihwal kedatangan mereka ke Bekasi dan orang yang menjaminnya. "Kami ingin tahu latar belakangnya, jangan sampai ada pelaku kejahatan," ujarnya.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi Hartono mengatakan sepanjang Januari-Mei 2017, penyerapan tenaga kerja di Kota Bekasi cukup rendah. Dari sekitar 4.246 pencari kerja, hanya 561 orang yang berhasil bekerja. Jumlah ini masih di bawah angka 10 persen. "Pencari kerja selektif dalam memilih pekerjaan," kata Hartono.

Baca juga: Pendatang Mau Kerja di Bekasi, Ini Syaratnya

Padahal, kata Hartono, selama periode itu lowongan pekerjaan mencapai 4.939 orang, yakni laki-laki 3.701 orang dan perempuan 1.238 orang. Hanya saja, setelah melalui beberapa seleksi dan wawancara antara pencari kerja dan perusahaan, baru bisa ditempatkan sebanyak 561 orang, yakni 295 laki-laki dan 266 perempuan.

ADI WARSONO

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Bakal Batasi Satu Rumah Maksimal 3 Kepala Keluarga

6 jam lalu

Pemprov DKI Jakarta Bakal Batasi Satu Rumah Maksimal 3 Kepala Keluarga

Pemprov DKI Jakarta berncana bakal membatasi satu rumah maksimal dihuni oleh tiga kepala keluarga atau KK.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

18 Maret 2024

5 Fakta Jabodetabekjur, Jakarta yang Diperluas hingga Cianjur

Jakarta dengan istilah Jabodetabekjur juga tidak lagi menjadi ibu kota. Nama itu baru akan digunakan ketika ibu kota sudah pindah.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Komunikasi dengan Bodetabek Bahas Masalah Kependudukan

29 September 2023

Pemprov DKI Komunikasi dengan Bodetabek Bahas Masalah Kependudukan

Pemprov DKI telah berkomunikasi dengan pemerintah Bodetabek untuk membahas masalah kependudukan.

Baca Selengkapnya

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

29 Juli 2023

Plt Wali Kota Bekasi yang Cabut Izin Stadion Acara Anies Mengaku Tak Teliti, PDIP Bantah Beri Instruksi

PDIP bantah beri instruksi Plt Wali Kota Bekasi untuk cabut izin Stadion acara Anies. Tri Adhianto juga mengaku bahwa dirinya tidak teliti.

Baca Selengkapnya

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

29 Juli 2023

Cabut Izin Pakai Stadion untuk Acara Anies, Plt Wali Kota Bekasi Mengaku tidak Teliti

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membatalkan izin pemakaian Stadion Patriot untuk acara senam sehat yang dihadiri Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Data Pribadi Kependudukan Diduga Bocor, ELSAM: Harus Dilakukan Mitigasi

19 Juli 2023

Data Pribadi Kependudukan Diduga Bocor, ELSAM: Harus Dilakukan Mitigasi

Dugaan kebocoran data pribadi tersebut terungkap dari adanya penjualan sedikitnya 337.225.465 data di situs breachforums.vc.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Mengurus Akta Kelahiran Anak Baru Lahir

20 Mei 2023

Syarat dan Cara Mengurus Akta Kelahiran Anak Baru Lahir

Pengurusan akta kelahiran anak dianjurkan untuk dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah kelahiran.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Penduduk Mulai Melambat, Bappenas: 2045 RI Tak Lagi Keempat Terbesar Dunia

16 Mei 2023

Pertumbuhan Penduduk Mulai Melambat, Bappenas: 2045 RI Tak Lagi Keempat Terbesar Dunia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Proyeksi penduduk Indonesia periode 2020-2045.

Baca Selengkapnya

Agar Terhindar dari Penonaktifan NIK, Alamat KTP Harus Sesuai dengan Domisili Tempat Tinggal

11 Mei 2023

Agar Terhindar dari Penonaktifan NIK, Alamat KTP Harus Sesuai dengan Domisili Tempat Tinggal

Warga DKI diminta untuk menyesuaikan alat KTP dengan domisili tempat mereka tinggal agar terhindar penonaktifan NIK.

Baca Selengkapnya

Rencana Penonaktifan NIK, Penduduk ber-KTP DKI Harus de facto Tinggal di Jakarta

4 Mei 2023

Rencana Penonaktifan NIK, Penduduk ber-KTP DKI Harus de facto Tinggal di Jakarta

Kepala Dinas Dukcapil DKI menyatakan penonaktifan NIK warga yang sudah tidak lagi tinggal di Jakarta untuk administrasi kependudukan.

Baca Selengkapnya