Komisi Fatwa MUI: Takbiran Idul Fitri Tidak Boleh Dihalangi  

Reporter

Sabtu, 24 Juni 2017 09:21 WIB

Anak-anak bermain bedug yang dijual untuk malam takbiran di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 4 Juli 2016. Bedug yang terbuat dari tong besi atau drum dan kulit kambing atau sapi tersebut dijual dari kisaran Rp150 ribu-Rp750 ribu. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, secara Islam, hukum takbiran menyambut Idul Fitri diperbolehkan dan dapat dilaksanakan dengan sendiri atau berjemaah di rumah, masjid, ataupun di jalan sehingga takbiran tidak boleh dihalangi.

Bahkan, kata Asrorun, umat Islam diimbau untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan kumandang takbir, tahmid, dan tahlil, di mana pun. "Tidak boleh ada yang menghalangi kegiatan syiar Idul Fitri dengan dalih apa pun," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 23 Juni 2017.

Baca: Kapolda Imbau Warga Jakarta Tidak Takbiran Keliling

Asrorun menuturkan takbir keliling merupakan sarana syiar yang merupakan wujud kearifan lokal khas Indonesia. Meski begitu, umat Islam yang melaksanakan takbir keliling perlu menjaga ketertiban umum. Asrorun mengingatkan agar masyarakat tetap berkoordinasi dengan pengurus masjid, lingkungan, dinas lalu lintas, dan aparat keamanan.

"Aparat keamanan perlu menjamin ketertiban dan keamanan pelaksanaan ibadah, termasuk kegiatan umat Islam yang menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir keliling," katanya.

Menurut Asrorun, seharusnya Idul Fitri bisa dijadikan momentum untuk meneguhkan tali silaturahmi mulai keluarga dekat, keluarga jauh, tetangga, hingga sesama anak bangsa. Hari raya tersebut, kata Asrorun, perlu dijadikan sarana untuk meneguhkan kohesi nasional dan semangat rekonsiliasi guna mewujudkan persatuan Indonesia, salah satunya lewat takbiran keliling.

Baca: Idul Fitri, Ada 4 Titik Rawan di Malam Takbiran di Jakarta

"Idul Fitri mewujudkan persatuan Indonesia dalam bingkai Ketuhanan Yang Maha Esa," ujarnya.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau agar masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta, tidak menggelar takbiran keliling pada malam sebelum Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah. Imbauan tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan yang melarang masyarakat berkeliaran saat malam Lebaran.

Menurut Djarot, takbiran keliling berpotensi kecelakaan dan gesekan antar-kelompok, seperti berjalan-jalan dengan mobil terbuka atau menyalakan petasan. Djarot tidak menginginkan kejadian seperti sahur on the road berdarah kembali terulang menjelang Lebaran.

"Ingat, besoknya adalah Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan bagi kita semua yang menjalankan ibadah puasa dan ibadah puasanya diterima Allah SWT," ujar Djarot beberapa hari lalu.

LARISSA HUDA

Berita terkait

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

4 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

11 hari lalu

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

14 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

14 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

16 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

16 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

27 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

28 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

30 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya